Daerah

Retret Usai, Semangat Baru ASN Kota Malang Siap Layani dengan Hati

157
×

Retret Usai, Semangat Baru ASN Kota Malang Siap Layani dengan Hati

Share this article
Retret resmi ditutup oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Sabtu (17/5)
ASN Pemkot Malang usai menjalani retret pelatihan Leadership dan Teamwork Building di Politeknik Angkatan Darat. (Foto:dok.pemkot malang)

Sudutkota.id – Tiga hari mungkin terdengar singkat. Tapi di tangan orang-orang yang tepat dan dalam suasana yang intens, tiga hari bisa menjadi titik balik. Itulah yang dirasakan para aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Kota Malang usai mengikuti retret pelatihan Leadership dan Teamwork Building di Politeknik Angkatan Darat (POLTEKAD), 15-17 Mei 2025.

Retret resmi ditutup oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Sabtu (17/5), dengan sebuah pesan yang tak sekadar menggugah, tapi juga mengajak: “Mari jadi pemimpin yang membangun, bukan sekadar memerintah. Pemimpin yang bergerak, bukan hanya menyuruh. Jadilah ASN yang kolaboratif, bukan kompetitif.”

Peserta yang hadir bukanlah orang sembarangan. Mereka adalah tulang punggung birokrasi: dari Sekretaris Daerah, staf ahli, kepala perangkat daerah, direktur BUMD, hingga para camat dan lurah. Selama retret, mereka ditempa secara fisik dan mental, tetapi juga diajak menyelami ulang nilai-nilai kepemimpinan, pentingnya kolaborasi, dan makna sejati pelayanan publik.

Menurut Wahyu, tujuan utama dari kegiatan ini bukan hanya peningkatan kapasitas individu, tetapi membentuk pola pikir baru yang mengedepankan kerja sama dan rasa memiliki atas visi bersama. “Transformasi birokrasi bukan soal perubahan struktur, tapi soal perubahan budaya kerja. Ini yang kita bangun di sini,” ujarnya.

Baca Juga :  Empat Tahun Beruntun, Kota Malang Sabet Penghargaan Kota Layak Anak

Tak berhenti di situ, Wahyu menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan monitoring langsung ke unit kerja untuk melihat dampak nyata pascaretret. “Saya ingin lihat perbedaan nyata. Dari pola komunikasi, cara memimpin, hingga peningkatan kualitas layanan ke masyarakat. Jangan sampai semua ini hanya jadi seremonial. Kita harus lebih mbois lagi!” tegasnya.

Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kota Malang, Erik Setyo Santoso, menilai kegiatan ini sebagai bagian dari strategi percepatan pencapaian RPJMD. Menurutnya, atmosfer selama retret sangat terasa mencairkan sekat-sekat birokrasi. “Sekat-sekat struktural dan cara pikir yang berbeda berhasil kita kikis. Ini membuat kerja kolaboratif jauh lebih mungkin terwujud,” ujarnya.

Bagi banyak peserta, retret ini bukan hanya soal pelatihan. Ini adalah pengalaman batin, pembaharuan semangat, dan refleksi peran. Salah satunya diungkapkan Alie Mulyanto, Staf Ahli Pembangunan, yang menyebut kegiatan ini membuka kembali kesadaran tentang pentingnya empati dalam melayani.

Baca Juga :  Kolaborasi Seru Pejabat Kota Malang dan Band d’Kross Guncang Panggung BTU

“Pelayanan terbaik lahir dari pemahaman atas realitas warga. Kita tidak bisa bekerja dalam menara gading. Retret ini mengajak kami kembali turun, melihat, mendengar, dan memahami. Itulah dasar pelayanan,” jelasnya.

Senada dengan itu, Lurah Kedungkandang, Laode Muhammad Arif Mahendra, merasa ikatan antarpeserta yang terjalin selama retret menjadi modal penting dalam memperkuat sinergi lintas sektor. “Koordinasi akan lebih efektif jika relasi sudah terbangun. Retret ini memperkuat itu,” katanya.

Kini, usai kembali ke kantor masing-masing, para ASN Kota Malang memikul tantangan baru: membawa semangat retret ke ruang-ruang pelayanan publik. Mengubah pelajaran menjadi aksi, dan semangat menjadi kualitas yang dirasakan warga.

Retret memang telah selesai. Tapi semangatnya harus hidup terus, dalam setiap berkas yang dilayani, dalam setiap warga yang datang mengadu, dalam setiap keputusan yang diambil untuk kebaikan bersama.

Karena pada akhirnya, perubahan birokrasi dimulai dari dalam atau dari hati yang ingin melayani. (mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *