Internasional

Resiko Banjir Meningkat di Blatten, Swiss setelah Runtuhnya Gletser Birch

112
×

Resiko Banjir Meningkat di Blatten, Swiss setelah Runtuhnya Gletser Birch

Share this article
Sebuah danau yang muncul akibat puing-puing gletser yang runtuh telah menimbulkan kekhawatiran potensi banjir di lembah Alpen Swiss. Kejadian ini bermula ketika longsoran es, batu, dan lumpur menghantam desa Blatten di kanton Valais, Swiss pada Rabu (28/05) waktu setempat yang menenggelamkan sebagian besar wilayah dan memicu evakuasi 300 penduduk.
Beberapa rumah yang tersisa terlihat setelah longsor batu dan es besar menutupi sebagian besar desa Blatten, Swiss pada 29 Mei 2025. (foto: REUTERS/Stefan Wermuth)

Sudutkota.id-Sebuah danau yang muncul akibat puing-puing gletser yang runtuh telah menimbulkan kekhawatiran potensi banjir di lembah Alpen Swiss. Kejadian ini bermula ketika longsoran es, batu, dan lumpur menghantam desa Blatten di kanton Valais, Swiss pada Rabu (28/05) waktu setempat yang menenggelamkan sebagian besar wilayah dan memicu evakuasi 300 penduduk.

Menurut laporan pihak berwenang, sebagian pegunungan di belakang Gletser Birch mengalami keruntuhan signifikan, menyebabkan aliran air Sungai Lonza tersumbat oleh timbunan puing setinggi hampir dua kilometer. Akibatnya, sebuah danau terbentuk di tengah reruntuhan dan meningkatkan risiko banjir di desa-desa sekitar, termasuk Gampel dan Steg yang berada di hilir sungai.

Pada Kamis (29/05), pemerintah setempat mengeluarkan imbauan kepada penduduk di Gampel, Steg, dan sejumlah desa di dataran rendah untuk mempersiapkan kemungkinan evakuasi apabila situasi memburuk. Langkah-langkah ini dilakukan sebagai antisipasi jika danau tersebut meluap dan memicu banjir yang lebih luas.

Baca Juga :  Belajar Membuat Dari YouTube, Dua Warga Kena Ledakan Petasan

Meski demikian, perkembangan situasi pada Jumat (30/05) menunjukkan adanya tanda-tanda positif. Sebagian air danau mulai merembes melalui celah-celah puing, memungkinkan air untuk kembali mengalir ke Sungai Lonza.

Christian Studer, salah satu pejabat pemerintah daerah, mengatakan dalam konferensi pers bahwa saat ini pihak berwenang tidak memprediksi akan terjadi peningkatan risiko banjir yang signifikan.

“Kami akan tetap memantau situasi dengan hati-hati, dan langkah-langkah pengamanan yang diberlakukan pada Kamis tetap akan dijaga,” terangnya seperti dikutip dari Reuters.

Pihak militer juga telah bersiaga dengan pompa air, ekskavator, dan alat berat lainnya untuk membantu mengurangi tekanan pada aliran Sungai Lonza jika diperlukan.

Baca Juga :  Realisasi Investasi Kota Malang Tembus Rp 2,8 Triliun, Pemerintah Kota Apresiasi Pelaku Usaha Lewat Malang Investment Award 2024

Sementara itu, tim penyelamat terus berupaya menilai potensi kerusakan lebih lanjut, meskipun pencarian terhadap seorang pria berusia 64 tahun yang dilaporkan hilang terpaksa dihentikan sementara akibat kondisi yang sulit.

Bencana longsoran gletser ini telah menimbulkan kerusakan besar di Blatten dan sekitarnya. Menurut Asosiasi Asuransi Swiss, nilai kerusakan diperkirakan mencapai ratusan juta franc Swiss. Namun, mereka mencatat bahwa masih terlalu dini untuk menentukan angka pasti karena skala kerusakan yang luas dan kondisi medan yang sulit diakses.

Para ahli mencatat bahwa peristiwa ini menjadi pengingat nyata tentang meningkatnya kerentanan wilayah pegunungan Alpen akibat perubahan iklim. Suhu yang lebih hangat diyakini berkontribusi terhadap melunaknya gletser, yang pada akhirnya meningkatkan risiko bencana serupa. (kae)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *