Remaja asal Turen Malang Nekat Curi Ayam Tetangga untuk Bertahan Hidup

0
Remaja saat tertangkap warga. (foto: tangkapan layar dari video yang beredar)
Advertisement

Sudutkota.id- Seorang remaja yatim piatu yang berusia 15 tahun nekat mencuri ayam milik tetangganya yang berada di Desa Tawangrijeni, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang demi untuk bertahan hidup pada Kamis (25/7).

Karena aksinya tersebut, remaja itupun menjadi bulan-bulanan warga setempat dan sempat terekam kamera warga hingga menyebar di media sosial.

Kapolsek Turen, Kompol Hari Subagyo melalui Kanit Reskrim Polsek Turen, Iptu Sigit Hernadi memberikan klarifikasi, remaja yatim piatu ini nekat mencuri ayam demi bertahan hidup. Namun Kasus pencurian yang kini viral tersebut telah berakhir secara kekeluargaan.

“Pihak korban juga telah menyerahkan surat pernyataan yang menyebut telah memaafkan pelaku dan tak berkenan kasusnya dilanjutkan ke ranah hukum,” ungkapnya pada Sabtu (27/7).

Iptu Sigit juga mengungkapkan bahwa pelaku mencuri tiga ayam ternak yang kalau dijual harganya sekitar Rp 300 ribuan.

“Lantaran nilai kerugian yang tidak seberapa dan usia pelaku yang masih di bawah umur, pihak korban akhirnya memilih untuk tidak melaporkan pelaku kepada pihak kepolisian,” sambungnya.

Keputusan korban pun senada dengan pertimbangan pihak kepolisian. Pertimbangannya bahwa pelaku belum cukup umur, masih di bawah umur. Terus nilai kerugian yang dinilai tidak seberapa.

“Akhirnya kami kembalikan pelaku kepada pihak keluarga, dan sudah ada pernyataan pemberian maaf juga dari yang punya ayam,” jelas Sigit.

Dari pendalaman polisi, sebelum mencuri ayam milik tetangga, pelaku yang masih berusia belasan tahun tersebut sesekali juga pernah ketahuan mencuri. Sasarannya hanya makanan yang disinyalir dikonsumsi untuk menyambung hidupnya.

“Mencuri karena mungkin tidak punya duit, Pelaku diketahui tidak punya orangtua karena semua sudah meninggal semua, artinya memang kurang perhatian,” bebernya.

Semenjak menjadi yatim piatu itulah, pelaku disebut kesehariannya tinggal bersama neneknya. Kondisi hidupnya kian terhimpit lantaran selain tidak ada kasih sayang dari orang tua, kondisi perekonomian nenek dari pelaku juga disebut serba kekurangan.

“Setelah yatim piatu, dia ikut neneknya, terus neneknya kekurangan,” jelasnya.

Setelah pelaku dikembalikan kepada pihak keluarga pada Jumat (26/7), pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat dengan harapan pemerintah memberi perhatian dan pembinaan sehingga pelaku tidak kembali melancarkan aksi pencurian.

“Sebetulnya dari pihak desa juga harus ada perhatian, saya sampaikan ‘tolong, apa pun itu, dia juga warga negara yang butuh perhatian, butuh makan’,” pungkasnya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here