Sudutkota.id – Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Irine Yustiana Roba Putri, menegaskan bahwa Forum Persatuan Parlemen Negara Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) memiliki kekuatan signifikan dalam mendorong resolusi kemerdekaan Palestina. Menurutnya, negara-negara anggota OKI mewakili sekitar 25 persen populasi dunia, menjadikan posisi mereka strategis dalam tatanan global.
“Ini momentum untuk menunjukkan bahwa negara-negara OKI punya kekuatan dan daya untuk mendorong perubahan global, termasuk dalam isu Palestina,” ujar Irine dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (18/5/2025).
Irine menambahkan, melalui Konferensi PUIC yang kali ini diselenggarakan di Indonesia, seluruh anggota sepakat untuk bersuara lebih lantang di komunitas internasional. “Parlemen OKI bertekad menyuarakan sikap bersama secara lebih kuat. Indonesia sebagai ketua pun memiliki peran strategis dalam hal ini,” lanjut politisi Fraksi PDI Perjuangan itu.
Konferensi PUIC ke-19 yang berlangsung pada 12–15 Mei 2025 di Gedung DPR RI menghadirkan delegasi dari 37 negara anggota OKI, serta sejumlah negara dan organisasi pemantau (observer). Lebih dari 500 delegasi hadir untuk membahas berbagai isu strategis global, terutama yang berkaitan dengan dunia Islam.
Dalam konferensi tersebut, enam Komite Tetap membahas isu-isu utama seperti Pemuda dan Perempuan, Palestina, Pembangunan Berkelanjutan, Minoritas Muslim, Urusan Politik, dan Kebudayaan. Hasil dari forum ini dirumuskan dalam Jakarta Declaration atau Deklarasi Jakarta yang memuat 17 resolusi bersama negara-negara OKI.
Salah satu poin penting dalam deklarasi tersebut adalah resolusi dukungan terhadap kemerdekaan Palestina serta seruan agar negara-negara yang tengah berkonflik segera menempuh jalur damai. Selain itu, Deklarasi Jakarta juga menekankan pentingnya tata kelola pemerintahan yang baik, transparansi, akuntabilitas, serta supremasi hukum sebagai fondasi institusi yang kuat.
Deklarasi juga mendorong penguatan soft power dunia Islam melalui pendidikan, pemberdayaan pemuda dan perempuan, serta penolakan terhadap segala bentuk diskriminasi dan islamofobia. Forum ini juga menegaskan pentingnya mempromosikan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil-alamin).
Kepemimpinan Indonesia dalam konferensi ini mendapat apresiasi dari para delegasi. Salah satunya datang dari Delegasi Nigeria yang diwakili oleh Kamorudeen Olarere Oyewumi. Dalam sesi penutupan konferensi, Kamis (15/5), Oyewumi memuji figur Ketua DPR RI Puan Maharani yang dinilainya memiliki rekam jejak kepemimpinan yang kuat di dalam maupun luar negeri.
“Puan adalah satu-satunya perempuan di pemerintahan Indonesia yang pernah menjabat Menko PMK dan kini telah dua kali memimpin parlemen. Ini menunjukkan kemampuan luar biasa dalam kepemimpinan,” ujar Oyewumi.
Ia juga menyoroti peran Puan dalam berbagai forum internasional, termasuk sebagai Presiden Sidang Umum IPU ke-144 tahun 2022 dan Presiden AIPA ke-44 tahun 2023. “Kepemimpinan Anda menginspirasi. Anda membawa kebijaksanaan dan pengaruh positif dalam forum ini,” tutupnya. (fif)