Olahraga

Presidium Aremania Minta Maaf Atas Insiden Pelemparan Bus Persik: “Kami Mengutuk Keras, Ini Bukan Cerminan Aremania”

244
×

Presidium Aremania Minta Maaf Atas Insiden Pelemparan Bus Persik: “Kami Mengutuk Keras, Ini Bukan Cerminan Aremania”

Share this article
pelataran Stadion Kanjuruhan berubah serius saat Presidium Aremania menggelar konferensi pers mendadak. Ini dilakukan untuk menanggapi insiden pelemparan bus tim Persik Kediri pasca pertandingan panas melawan Arema FC.
Foto tangkapan layar presidium Arema Lipi meminta maaf dalam konferensi pers nya.

Sudutkota.id – Di pelataran Stadion Kanjuruhan berubah serius saat Presidium Aremania menggelar konferensi pers mendadak. Ini dilakukan untuk menanggapi insiden pelemparan bus tim Persik Kediri pasca pertandingan panas melawan Arema FC.

Di sampingnya, berdiri tenang namun tegas, Manajer Persik yang turut menyaksikan langsung penyampaian permintaan maaf. Liripi, salah satu perwakilan dari Presidium Aremania yang hadir, membuka pernyataan dengan nada rendah hati namun penuh penegasan.

“Saya, Liripi dari Presidium Aremania Lintas Kalangan, memohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang memalukan ini. Kami ingin membersihkan nama pemain, ofisial, serta suporter kami dari keterlibatan dalam aksi pelemparan yang tidak bertanggung jawab tersebut,” ujarnya.

Liripi menekankan bahwa aksi pelemparan yang terjadi di luar stadion setelah laga usai bukanlah bagian dari nilai yang dipegang Aremania sejati.

Baca Juga :  Polres Malang Tindaklanjuti Dugaan Pungutan Uang kepada PPPK di Lingkungan Dinas Pendidikan

“Kami sudah berkoordinasi dengan organisasi suporter seperti RM Alam Manjang, dan kami pastikan bahwa pelaku bukan berasal dari barisan resmi kami. Kami mengutuk keras tindakan tersebut. Ini bukan wajah Aremania. Kami bukan provokator kekerasan,” tandasnya.

Pernyataan itu disambut anggukan oleh Manajer Persik, yang enggan banyak berkomentar namun memberi sinyal bahwa pihaknya terbuka untuk dialog dan penyelesaian damai. Ia hanya mengatakan singkat, “Sepak bola harus jadi pemersatu. Kekerasan tidak punya tempat di stadion manapun”.

Aksi pelemparan terhadap bus pemain Persik Kediri usai laga sempat terekam dalam beberapa video amatir yang beredar di media sosial. Terlihat beberapa kaca pecah, dan sejumlah pemain tampak syok meski tidak ada laporan luka serius. Aparat keamanan kini sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Baca Juga :  Wali Kota Malang Tutup Turnamen Catur Bhayangkara Chess Day Piala Kapolresta Malang Kota

Lebih lanjut, Liripi menjanjikan bahwa pihaknya akan membantu penuh proses pengusutan pelaku.

“Kami siap bekerja sama dengan pihak keamanan. Siapapun pelakunya, harus bertanggung jawab. Ini demi menjaga nama baik Arema dan Aremania ke depan.”

Di akhir konferensi, Liripi menyampaikan harapan agar suporter dari kedua tim tidak terprovokasi dan tetap menjaga kondusivitas.

“Kita boleh beda warna, tapi jangan sampai beda nilai kemanusiaan. Malang bukan tempat untuk kekerasan. Kita ingin stadion jadi rumah aman bagi semua, bukan zona konflik.”

Konferensi singkat itu ditutup dengan jabat tangan simbolis antara perwakilan Aremania dan manajemen Persik—sebuah gestur yang diharapkan bisa menurunkan suhu panas di antara dua kelompok pendukung yang selama ini dikenal militan namun punya sejarah rivalitas panjang.(mit)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *