Nasional

Presiden Jokowi Berharap Guru Jadi Ujung Tombak Tangani Kasus Bullying

53
×

Presiden Jokowi Berharap Guru Jadi Ujung Tombak Tangani Kasus Bullying

Share this article
Presiden Jokowi di Kongres XXIII PGRI. (Foto: Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden)

Sudutkota.id– Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan guru menjadi ujung tombak untuk menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman dan aman dalam mengedepankan pencegahan kasus bullying.

“Harapan besar saya kepada bapak ibu guru menjadi ujung tombak, menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman, dan aman bagi anak-anak kita. Karena lingkungan sekolah yang nyaman sangat penting untuk menjadikan anak-anak didik unggul dalam pencegahan bullying,” ujarnya dalam keterangannya di acara Kongres XXIII PGRI di Grand Sahid Jakarta, Sabtu (2/3).

Pendidikan SDM (Sumber Daya Manusia), sambung Jokowi, sangat penting bagi pembentukan karakter, meningkatkan skill dan fisik.

Baca Juga :  Perda Penyertaan Modal BPR Tugu Artha Masuk Finalisasi, Ketua Komisi D DPRD: Anggaran Rp 35 Miliar Disiapkan untuk UMKM dan RT/RW

“Saya mengucapkan terima kasih kepada bapak ibu guru yang terus membekali para siswa dengan beragam ilmu pengetahuan dan budi pekerti, karena lingkungan sekolah yang aman, lingkungan sekolah yang nyaman akan sangat penting untuk mencetak siswa-siswi unggul,” paparnya.

Terhadap maraknya kasus bullying di sekolah yang sampai memakan korban jiwa, Presiden Jokowi juga merasa khawatir. Ia juga meminta agar hal itu tak terjadi lagi.

“Saya betul-betul khawatir akhir-akhir ini terjadinya kasus bullying, terjadinya kasus perundungan, kasus kekerasan, kasus pelecehan yang bahkan memakan korban jiwa, ini tidak boleh terjadi lagi,” tuturnya.

Baca Juga :  Ratusan Desainer Berbagai Daerah Berkolaborasi di MFW, Sekda Erik: Kota Malang Terus Bergerak menjadi Kota Kreatif Dunia

Mengenai kasus bullying, Jokowi meminta pihak sekolah tak menutup-nutupi kasus bullying yang terjadi, apalagi demi menjaga nama baik sekolah.

“Sekolah harus memberikan perlindungan terhadap korban perundungan di lingkungan sekolah. Tapi utamakan pencegahan, utamakan hak-hak anak kita utamanya para korban, jangan sampai kasus bullying ditutupi-tutupi, biasanya kasus bullying ini ditutup-tutupi untuk melindungi nama baik sekolah. Saya kira yang baik adalah menyelesaikan dan memperbaiki,” pungkasnya. (Amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *