Sudutkota.id– Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr secara mengejutkan meminta seluruh sekretaris kabinetnya mengajukan pengunduran diri pada Kamis (21/5), dalam langkah yang dipandang sebagai strategi besar untuk merombak pemerintahan dan menegaskan kembali otoritasnya menjelang sisa masa jabatan yang kurang dari tiga tahun.
Langkah ini muncul hanya beberapa hari setelah kubu pendukung Marcos gagal mengamankan dominasi di Senat dalam pemilu paruh waktu 12 Mei lalu. Hasil ini membuka babak baru persaingan politik dengan kubu Sara Duterte, wakil presiden yang kini terasing dari pemerintahan namun menunjukkan kekuatan elektoral yang signifikan.
“Ini bukan bisnis seperti biasa. Masyarakat telah berbicara, dan mereka mengharapkan hasil, bukan politik, bukan alasan. Kami mendengar mereka, dan kami akan bertindak,” tegas Marcos dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari Reuters.
Perintah pengunduran diri massal ini menandai upaya Marcos untuk menyelamatkan modal politiknya yang kian menipis. Dalam jajak pendapat terbaru oleh Pulse Asia, tingkat persetujuannya tercatat hanya 25 persen pada Maret, turun drastis dari 42 persen di bulan sebelumnya. Sebaliknya, Duterte justru menunjukkan tren sebaliknya, dengan tingkat persetujuan mencapai 59 persen.
Sentimen terhadap pemerintah memburuk sebagian karena dianggap gagal mengendalikan inflasi, kekhawatiran utama rumah tangga Filipina, meskipun inflasi telah kembali dalam kisaran target bank sentral sebesar 2 persen hingga 4 persen sejak Agustus
Meskipun diminta mundur, para menteri tetap akan menjabat hingga pengganti mereka ditunjuk untuk mencegah gangguan pada jalannya pemerintahan. Namun Marcos menegaskan, era kenyamanan telah berakhir.
“Mereka yang berprestasi akan tetap mendapat tempat. Tapi kita tidak boleh berpuas diri,” sambungnya.
Sementara itu, pengamat politik, Ederson Tapia dari Universitas Makati menilai keputusan ini sebagai langkah taktis untuk mempertahankan pengaruh menjelang pemilihan presiden 2028.
“Ia berbicara kepada rakyat, mencoba menyelamatkan modal politik yang tersisa. Saya pikir itulah yang terbaik yang dapat ia lakukan saat ini,” pungkasnya. (kae)