InternasionalReligi

Podcast Perdana, Pendakwa Dokter Zakir Naik Mengaku Tidur Hanya 3,5 Jam Sehari dan Menyukai Olahraga

47
×

Podcast Perdana, Pendakwa Dokter Zakir Naik Mengaku Tidur Hanya 3,5 Jam Sehari dan Menyukai Olahraga

Share this article
Dokter Richard Lee, yang baru saja menjadi muallaf dan menjadi salah satu podcaster dengan follower jutaan di Indonesia berkesempatan mendapat undangan untuk mengunjungi tempat tinggal seorang yang dikenal pendakwah yaitu Dr. Zakir Naik di sebuah apartemen di Malaysia.
Podcast Dr. Zakir Naik dengan dr. Richard Lee. (foto: tangkapan layar)

Sudutkota.id– Dokter Richard Lee, yang baru saja menjadi muallaf dan menjadi salah satu podcaster dengan follower jutaan di Indonesia berkesempatan mendapat undangan untuk mengunjungi tempat tinggal seorang yang dikenal pendakwah yaitu Dr. Zakir Naik di sebuah apartemen di Malaysia.

Tidak banyak orang-orang spesial yang bisa mendapatkan kesempatan bisa mengobrol langsung dengan tokoh sekaliber dokter Zakir Naik.

Di awal obrolan kedua orang bergelar dokter ini cukup menarik, walaupun mengerucut kepada pertanyaan-pertanyaan dokter Richard yang mengarah kepada keseharian dokter Zakir Naik.

“Ketika aku bertemu Syekh Ahmed Deedat tahun 1987, saat saya di tahun kedua kuliah kedokteran, saya sangat terinspirasi dengan beliau dan saya mulai berdakwah, saya mulai khotbah dan saya memilih menjadi dokter karena dokter adalah pekerjaan terbaik dalam hidup untuk tujuan kemanusiaan,” terang Zakir Naik yang dikutip dari chanel youtube official dr.Richard Lee, MARS pada Sabtu (07/05/2025).

“Tetapi ketika saya menemukan pekerjaan yang lebih baik, dimana kita merawat manusia secara spiritual, itu jauh lebih kuat daripada merawat orang secara fisik atau secara medis. Disitulah saya beralih dari dokter fisik menjadi dokter jiwa,” tambahnya.

Setelah sibuk menjadi pendakwah, Zakir Naik mengaku tidak lagi menjadi dokter umum. Bahkan ada masa dimana dia harus membagi waktu 50 persen untuk dokter, 50 persen untuk dakwah, namun sekarang waktunya dipakai untuk full dakwah.

Di apartemen itu dia tinggal bersama istri dan putranya yang juga seorang pendakwah.

“Malam hari saya hanya tidur selama 15 -20 menitan kemudian tahujjud, rata-rata saya tidur selama 3,5 jam per hari, tapi saya tidak ingin orang lain mencontoh saya, karena saya seorang dokter karena orang biasanya butuh 7 hingga 8 jam tidur,” terangnya secara detail dia juga menjelaskan bagaimana saat membagi waktu dalam kesehariannya.

Baca Juga :  Menembus Benua dengan Kuda, Kisah Tiga Muslim Spanyol Pergi Haji ke Mekkah

Dalam melakukan aktivitas dakwah, Tim Zakir Naik memiliki Peace TV Channel dan memiliki 4 satelit. Peace Tv dalam bahasa Inggris , Urdu, Bangladesh dan China yang jika dijumlah penontonnya bisa mencapai 200 juta penonton.

Untuk Medsos, di facebook dia memiliki 24,8 juta follower, youtube 4 juta subscriber dan jutaan pemirsa di medsos yang lain.

Tiap minggu, di acara sesi tanya jawab ada sekitar 20.000 pertanyaan, kemudian timnya akan menyaringnya menjadi 100 pertanyaan, dan kemudian Zakir Naik memilih 15 sampai 20 pertanyaan untuk dijawab melalui acara “Ask dokter Naik” di salah satu TV Malaysia.

Jadwal tahun ini dia akan mengunjungi 15 negara sebagai kunjungan darat, dan dia mengaku sudah mengunjungi 78 negara untuk berdakwah.

Ada beberapa waktu agar doa kita mudah dikabulkan, pertama adalah tahajjud, yang terbaik adalah dilakukan di Arafah, dan kemudia satunya adalah Lailatul Qadar si salah satu dari 10 hari terakhir.

Zakir Naik mengaku tidak pernah menggunakan uang dakwah untuk kepentingan pribadi, tetapi Allah memberikan bisnis untuk kepentingannya sendiri,dan itu dia kerjakan sebagai kerja paruh waktu. Jika di hitung kumulatif, dia menghabiskan waktu untuk bisnisnya hanya 2 hari di setiap bulan. Ada sekitar 10 bisnis yang ia miliki.

“Saya memberikan pikiran dan ide , dan bisnis ini berjalan sendiri dan dalam setahun kita mendapatkan jutaan dollar”, terangnya pada dokter Richard.

Baca Juga :  Komisi D DPRD Kota Malang Dukung Kajian Andalalin untuk Atasi Kemacetan di Kawasan Jalan Bandung

Ia pun pernah berpesan pada anaknya untuk selalu menjadikan Allah sebagai partner bisnis.

“Jika kamu berbisnis, jadikanlah Allah sebagai partner bisnis kamu,” imbuhnya.

kemudian, ia berpesan agar memberikan 51 persen dari hasil bisnis anaknya untuk bersedekah dijalan Allah. Karena dia berprinsip, bahwa harta itu hanya titipan.

Saat ditanya dokter Richard, mengapa Zakir Naik hidup dalam kesederhanaan, dia menjawab karena itulah yang diajarkan oleh Rosulullah SAW.

“Kami tinggal di apartemen ini per bulan hanya menghabiskan 500 dollar. Tapi ketika kami travel, kami membutuhkan sekitar 5.000 dollar dan itu dari uang saya pribadi,” lanjut Zakir Naik.

Di masa mudanya, Zakir Naik mengaku menyukai olah raga. Pernah meraih medali emas pada saat mengikuti kejuaraan lari 10 km dan 5 km tingkat nasional saat masih sekolah.

Putranya juga seorang pelari sprint di jarak 100 hingga 400 meter, juga mendalami olah raga karate, taekwondo dan judo dalam tingkatan sabuk hitam. Dia dan putranya juga pernah menjadi raider motor yang sering melakukan touring.

Zakir Naik sangat menikmati hidup di Malaysia walaupun disini prosentase muslimnya lebih kecil dibanding di Indonesia maupun negara lainnya. Dengan alasan undang-undang yang berlaku disini sejalan dengan Islam dan menjadi agama federasi.

Selain itu Malaysia tidak dikontrol oleh negara lain, tidak sedang perang, ekonominya baik dan banyak menjalankan syariah dibandingkan negara-negara lain diseluruh dunia.

Podcast perbincangan kedua dokter yang belum genap sehari di upload itu sudah ditonton hampir 2 juta orang. (kae/hid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *