Sudutkota.id- Penjabat (Pj) Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan, S.T., M.M mengajak masyarakat aktif mengelola sampah secara terpadu, mulai dari hulu hingga ke hilir.
Pasalnya, dalam keberhasilan pengelolaan sampah yang efektif membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan.
“Maka dari itu, perubahan mindset masyarakat ini diperlukan untuk mendukung optimalisasi sarana dan prasarana pengelolaan sampah. Seperti masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Kalau kita lihat di Kota Malang, masih ada masyarakat yang membuang sampah tidak pada tempatnya,” ungkap Iwan Kurniawan pada kegiatan Workshop Penanganan Sampah bertajuk Strategi Kolaborasi Pengelolaan Sampah Terpadu yang digelar oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang di salah satu hotel Kota Malang, Kamis (28/11/2024).
Masih kata Iwan, perubahan mindset pengelolaan sampah harus dikuatkan kepada masyarakat. Tujuannya, untuk mengoptimalkan sarana prasarana pengelolaan sampah di Kota Malang agar memadai.
“Misalkan saja di Kabupaten Badung, Bali. Disana kuat dengan adatnya. Tokoh masyarakatnya bisa mempengarui masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah, pembuangan sampah tepat waktu. Kemudian outputnya memberikan nilai ekonomis yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini hal yang perlu digali, yang perlu di contoh,” jelasnya.
Sebenarnya, sambung Iwan, banyak keunggulan infrastruktur pengelolaan sampah di Kota Malang. Seperti TPA Supit Urang yang dilengkapi model pengelolaan sampah secara ramah lingkungan dan moderen.
“Kedepan akan ada implementasi program LSDP dari Kementerian Dalam Negeri, berupa pembangunan TPST RDF (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu Refuse Derived Fuel) di TPA Supit Urang, yang dirancang dapat mengolah sampah hingga 120 ton per hari dan mengubah dari sampah menjadi energi,” paparnya.
“Tidak hanya itu, saat ini Pemerintah Kota Malang menggandeng perusahaan swasta, sedang melakukan modernisasi 6 TPS melalui mekanisme CSR perusahaan. Modernisasi di 6 TPS kami lakukan dengan menjadikannya TPS tertutup. Saya melihat sampah masih ada tercecer pada jam 9-10 pagi. Ini merupakan masalah yang harus segera diatasi. Saya berharap masyarakat dapat membuang sampah sesuai jadwal,” tambahnya.
Lebih jauh, Iwan menerangkan, perubahan mindset masyarakat ini memerlukan strategi yang terpadu dari berbagai pihak.
“Saya meminta jajaran Camat, Lurah, dan Ketua RW untuk bersama-sama mengubah mindset masyarakat dalam membuang sampah secara lebih tertib dan terorganisir,” pungkasnya.
Sekadar informasi, kegiatan workshop ini dihadiri oleh Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Wijaya dan Narasumber Kepala Bidang Pengelolaan Kebersihan dan Limbah B3 Kabupaten Badung Bali, Agung Dalem.
Kemudian, peserta kegiatan meliputi unsur perguruan tinggi, jajaran camat, lurah terkait, kader lingkungan, perwakilan Ketua RW, serta pramu kebersihan. (Mt)