Pendidikan

PESMABA FIKES UMM Hadirkan Pembicara dari Kazakhstan

88
×

PESMABA FIKES UMM Hadirkan Pembicara dari Kazakhstan

Share this article
Moldir Kuatova, Ph.D., pembicara kedua di acara PESMABA FIKES UMM. (Foto: Sudutkota.id/ded)

Sudutkota.id – Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada hari kedua, Rabu (10/9/2025), sesi kedua menghadirkan Moldir Kuatova, Ph.D., dari Joldasbekov Mechanics and Engineering University (METU), Almaty – Kazakhstan dengan tema “About International Engineering Technological University.”

Moldir memaparkan tentang METU sebagai kampus teknologi dengan pencapaian mutakhir. Ia juga menjelaskan tentang Kota Almaty yang sangat indah.

“Alma berarti apel dalam bahasa Kazakhstan, Almaty berarti apple city. Kami sangat bangga dengan kecantikan kota kami,” katanya.

Dalam penjelasannya, ia menuturkan bahwa kampus yang bernama KazETU ini berdiri sejak 2001 dengan hanya 280 siswa dan lima jurusan engineering dan IT.

“Namun, dalam perkembangannya, pada 2019 kami bekerja sama dengan 12 universitas berskala internasional dengan mahasiswa mencapai 1.800 orang dan dosen sejumlah 150 orang,” kenangnya.

“Kami juga menawarkan tiga program magister, di mana pada tahun itu kami dapat meraih hingga 1,5 juta dolar AS,” imbuhnya.

Hal tersebut karena adanya tiga pusat sains di kampus tersebut yang berfokus pada infrastruktur memadai.

“Nama kampus bertransformasi menjadi METU pada 2022 dengan tiga program doktor (Ph.D.), dengan 3.000 mahasiswa dari 15 negara,” paparnya bangga.

Ia juga menjelaskan tentang Key Performance Indicators (KPI) dari METU saat ini, yakni keterlibatan lebih dari 4.000 mahasiswa dan 300 profesor serta staf pengajar dengan berbagai program di berbagai jenjang mulai sarjana, magister, hingga doktor (Ph.D.).

“METU juga memiliki lebih dari 25 proyek riset dan berkolaborasi dengan lebih dari 30 industri raksasa di seluruh dunia. Kami juga bermitra dengan 18 universitas di Eropa, Asia, dan Amerika Utara sehingga mahasiswa berkesempatan mengikuti Mobility Program secara luas,” lanjutnya.

Ia juga memamerkan fasilitas seperti laboratorium, mulai dari pengolahan makanan, elektronik, dan radio engineering, hingga AI dan robotika yang bekerja sama dengan universitas di Tiongkok.

“Terbaru kami memiliki Kazakhstan–Chinese Center for Artificial Intelligence and Robotics yang bekerja sama dengan Shenyang Institute of Automation, Chinese Academy of Sciences,” papar Moldir.

Menurutnya, kerja sama strategis ini sangat bermanfaat sebagai platform inovatif untuk mendukung riset dan pengembangan produk berbasis teknologi terkini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *