
Sudutkota.id- Hamas membebaskan tiga sandera Israel di Gaza sebagai bagian dari pertukaran dengan Israel. Sandera-sandera tersebut, Iair Horn, Sagui Dekel Chen, dan Sasha (Alexander) Troufanov dibawa pulang ke Israel oleh pasukan Israel setelah mediator berhasil menegosiasikan pembebasan sekitar 369 tahanan dan narapidana Palestinan pada hari Sabtu (17/2).
Ketika bus-bus yang membawa tahanan Palestina yang dibebaskan meninggalkan penjara Ofer di Tepi Barat yang diduduki Israel, sorak-sorai orang banyak menggema di sepanjang jalan. Beberapa warga Palestina yang dibebaskan mengibarkan tanda kemenangan saat tiba di Rumah Sakit Eropa di Khan Younis di Jalur Gaza selatan.
“Kami tak menyangka akan dibebaskan, tetapi Allah Maha Besar, Allah membebaskan kami,” ucap Musa Nawarwa (70), dari kota Betlehem Tepi Barat yang telah menjalani dua hukuman seumur hidup atas tuduhan pembunuhan tentara Israel di Tepi Barat
Dikutip dari Reuters, Pembebasan ini mengungkapkan sisi lain konflik yang terus berkecamuk di Timur Tengah. Beberapa tahanan Palestina dipenjara karena terlibat dalam serangan terhadap warga Israel, sementara beberapa di antaranya akan dideportasi ke Mesir. Kesulitan dan penderitaan selama di penjara juga dirasakan oleh warga Palestina yang dibebaskan.
Pertukaran tiga warga Israel dengan 369 warga Palestina meredakan kekhawatiran yang berkembang bahwa perjanjian gencatan senjata dapat dibatalkan sebelum berakhirnya tahap pertama 42 hari dari pakta gencatan senjata yang berlaku sejak 19 Januari.
Selanjutnya, tahap kedua gencatan senjata dimaksudkan untuk mengawali negosiasi guna memulangkan sisa sandera yang masih hidup di antara 251 orang yang ditawan hari itu, dan menyelesaikan penarikan militer Israel sebelum perang benar-benar berakhir dan pembangunan kembali Gaza. (Ka)