Sudutkota.id – Aroma persaingan jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang semakin menguat. Tiga nama kandidat terbaik hasil seleksi resmi diumumkan Panitia Seleksi (Pansel), dan kini semua mata tertuju pada Bupati Malang HM Sanusi, yang bersama Gubernur Jawa Timur akan menentukan siapa yang bakal menduduki kursi strategis tersebut.
Tiga pejabat yang masuk daftar calon Sekda Kabupaten Malang adalah Budiar Anwar (Kepala DPKPCK), Eko Margianto (Kepala DPMD), dan Firmando Hasiholan Matondang (Kasatpol PP).
Dekan FISIP Unira Malang, Husnul Hakim, menegaskan posisi Sekda sangat vital karena menjadi motor penggerak birokrasi di lingkungan Pemkab Malang.
“Tugas Sekda juga sebagai koordinator lintas OPD, sekaligus pengawal utama kebijakan Bupati,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).
Menurut Husnul, kriteria utama untuk Sekda antara lain pengalaman birokrasi, kemampuan manajerial, serta kapasitas komunikasi publik. Dari ketiga nama, ia menilai Budiar memiliki rekam jejak birokrasi paling lengkap.
“Ia pernah menduduki berbagai posisi strategis, mulai dari Kepala Humas dan Protokol, Kepala Dinas Pertanian, hingga kini Kepala DPKPCK. Pengalaman lintas sektor ini membuktikan kemampuannya mengelola koordinasi pemerintahan daerah,” tambahnya.
Selain pengalaman, Budiar juga dinilai punya jaringan luas dan kemampuan komunikasi publik yang baik. Faktor ini penting untuk menjembatani kepentingan antara Bupati, DPRD, OPD, hingga masyarakat.
Meski demikian, dua kandidat lain juga memiliki modal kuat. Eko Margianto pernah menjabat Camat Dau, Camat Kepanjen, hingga Kabid di Disnaker Kabupaten Malang. Sementara Firmando Hasiholan Matondang berkarier lama di Satpol PP dan sempat dipercaya sebagai Plt Kepala Dispora.
“Pertimbangan jabatan Sekda definitif tentu mencakup pengalaman, kemampuan komunikasi, serta kesiapan memimpin birokrasi secara menyeluruh,” tegas Husnul yang juga pengurus PCNU Kabupaten Malang.
Ketua Tim Pansel Sekda Kabupaten Malang, Asep Kusdinar, memastikan tahapan seleksi sudah tuntas.
“Tugas Pansel sampai penetapan tiga besar sudah kami umumkan dan serahkan. Selanjutnya kewenangan ada di Bupati,” jelasnya.
Dukungan terhadap Budiar juga datang dari sejumlah kalangan, mulai kepala desa, tokoh masyarakat, hingga pengusaha. Seorang pengusaha properti di Malang Raya bahkan menyebut, “Budiar paling cocok.”
Meski demikian, publik Kabupaten Malang menaruh harapan besar pada siapa pun yang dipilih nantinya. Jabatan Sekda dianggap krusial karena menjadi pengendali utama jalannya pemerintahan sekaligus penentu efektivitas pembangunan daerah.
Sebelumnya, ada empat nama yang lolos tahap wawancara. Namun, Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna, dinyatakan gugur dan tidak masuk daftar tiga besar.
Kini, keputusan akhir berada di tangan Bupati Sanusi. Masyarakat menunggu siapa sosok yang akan dipercaya memimpin birokrasi Kabupaten Malang sebagai Sekda definiti, jabatan kunci untuk akselerasi pembangunan daerah. (mit/san)