Pemerintahan

Perkembangan Penyakit Degeneratif Ancam Usia Produktif, Dinkes Kota Batu Screening ASN

73
×

Perkembangan Penyakit Degeneratif Ancam Usia Produktif, Dinkes Kota Batu Screening ASN

Share this article
Pemeriksaan terhadap ASN Oleh Dinkes Kota Batu (Foto: Istimewa)

Sudutkota.id- Perkembangan penyakit degeneratif atau Penyakit Tidak Menular (PTM) di Indonesia mulai mengancam kelompok usia produktif. 

Menyikapi hal itu, Dinkes Kota Batu dibantu oleh tenaga puskesmas terus melakukan pemeriksaan deteksi dini terhadap ASN Kota Batu yang merupakan bagian dari masyarakat usia produktif.

Demikian dikatakan oleh Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit dan Penanganan Bencana Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati, Senin (4/3).

“Penyakit Degeneratif atau Penyakit Tidak Menular (PTM) banyak mengancam usia produktif, diantarara umur 30-70 tahun. Ini juga merupakan jenis penyakit yang tak bisa ditularkan oleh penderita ke orang lain, jenis penyakit ini berkembang secara perlahan dan terjadi dalam jangka waktu yang panjang,” ujarnya.

Baca Juga :  Diduga Tak Kantongi Izin Minol, Komisi A DPRD Kota Malang Bersama Tim Gabungan Sidak WOW KWB Malang

Dalam hal pencegahan, Dinkes Kota Batu sudah 2 minggu terakhir terus melakukan screening terhadap ASN.

Screening ini untuk mengetahui ASN berpotensi mengalami PTM atau tidak. Menurut catatan data, di Indonesia terbanyak PTM adalah penyakit pembuluh darah otak dengan 20,7 persen, penyakit jantung iskemik dengan 14,7 persen, diabetes dengan 9,6 persen, hipertensi dengan 5,4 persen, penyakit paru obstruksi kronis dengan 4,2 persen, dan tumor ganas pada payudara dengan 1,7 persen,” bebernya.

Baca Juga :  Angka Kecelakaan di Kota Batu Mencapai 110 dalam 5 Bulan di Tahun 2024 ini

Maka dari itu, sambung Susana Indahwati, pencegahan penting untuk pengendalian faktor resiko PTM

“Supaya tidak terjadi faktor resiko, bagi yang belum memiliki faktor resiko. Kemudian, mengembalikan kondisi faktor resiko PTM menjadi normal kembali, atau mencegah terjadinya PTM bagi yang mempunyai faktor resiko,” tandasnya.

Apalagi ASN memiliki tugas utama melayani masyarakat secara prima dan jangan sampai PTM membuat mereka tidak bekerja dengan baik.

“Rencananya, deteksi ini akan kami lakukan secara kontinyu selama dua tahun sekali,” pungkasnya. (Dn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *