Penurunan Prevalensi Balita Stunting di Kota Batu Tercatat Sebesar 2,1 Persen

0
Ilustrasi stunting.
Advertisement

Sudutkota.id – Penurunan prevalensi balita stunting di Kota Batu tercatat sebesar 2,1 persen. Artinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Batu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) telah berhasil membebaskan 232 balita dari potensi stunting di awal semester pertama pada 2024 ini.

Plt Kepala Dinkes Kota Batu Aditya Prasaja mengungkapkan, penurunan stunting ini dibuktikan dengan perhitungan dari jumlah stunting per Desember 2023 sebanyak 1.342 balita atau 12,16 persen dan berkurang hingga Juni 2024 sebanyak 1.110 balita atau 10,06 persen. Sehingga ada penurunan prevalensi balita stunting di Kota Batu sebesar 2,1 persen atau dari 232 balita.

“Artinya program penurunan stunting di Kota Batu berjalan dengan maksimal dan harus dipertahankan bahkan ditingkatkan,” ungkapnya, Kamis (25/7/2024).

Capaian ini, kata Aditya, telah melalui berbagai upaya, yakni melalui beberapa program unggulan seperti pemeriksaan balita stunting oleh dokter spesialis anak, pendampingan ibu hamil risiko tinggi, serta pendampingan keluarga balita stunting dengan program Ananda Bergizi.

Selain itu ada juga penyediaan pos gizi stunting di 24 desa/kelurahan, pendampingan keluarga balita stunting melalui kegiatan bapak bunda asuh, serta pemberian PMT pada bayi, balita, dan ibu menyusui dengan kebutuhan gizi yang tepat

Dalam jalannya program tersebut telah melibatkan berbagai pihak dan menunjukkan hasil yang positif dalam menangani stunting di Kota Batu.

“Sehingga keberhasilan ini merupakan bukti dari kerja keras dan kolaborasi antarinstansi dalam upaya meningkatkan kesehatan generasi masa depan. Ditambah adanya kolaborasi antar berbagai OPD juga ikut membuat potensi penurunan stunting semakin meningkat,” katanya.

Terpisah, Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai mengatakan, kunci utama dalam mencegah stunting pada balita adalah, pentingnya peran lingkungan keluarga dalam mendukung pertumbuhan fisik anak-anak seperti pola asuh yang baik, pemberian gizi yang seimbang, dan perhatian penuh dari orang tua.

“Dalam konteks ini, Dinas Kesehatan Kota Batu juga turut berperan dengan aktif melakukan pendampingan terhadap balita yang terindikasi stunting, dengan melibatkan ahli psikologi untuk memberikan bantuan yang sesuai dengan kondisi masing-masing balita,” tandasnya. (Dn)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here