Pemerintahan

Pemkot Malang Perkuat Kualitas Pelayanan ASN, Soroti Lonjakan Kasus HIV dan Gelar Rangkaian HKN hingga Akhir Tahun

25
×

Pemkot Malang Perkuat Kualitas Pelayanan ASN, Soroti Lonjakan Kasus HIV dan Gelar Rangkaian HKN hingga Akhir Tahun

Share this article
ASN Kota Malang berfoto bersama usai mengikuti upacara peringatan Hari Korpri, Hari Guru Nasional, dan Hari Kesehatan Nasional di kawasan Alun-Alun Tugu Malang. (Foto: Sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Pemerintah Kota Malang menggelar peringatan bersama Hari Korpri ke-53, Hari Guru Nasional, Hari Kesehatan Nasional (HKN), serta Hari AIDS Sedunia di halaman Balai Kota Malang, Senin (1/12/2025).

Momentum ini dimanfaatkan untuk mengevaluasi sekaligus memperkuat pelayanan publik, terutama yang berkaitan dengan aparatur pemerintah, dunia pendidikan, dan sektor kesehatan sebagai tiga pilar utama pengabdian kepada masyarakat.

Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menegaskan bahwa ketiga elemen ini memiliki peranan besar dalam menjaga keberlangsungan sistem pemerintahan dan kualitas layanan publik di Kota Malang. Menurutnya, sinergi ASN, tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan merupakan fondasi yang tidak dapat dipisahkan dalam pembangunan daerah.

Dalam sambutannya, Ali menyampaikan apresiasi sekaligus pesan tegas kepada seluruh ASN, guru dan tenaga kesehatan agar terus meningkatkan kualitas pelayanan.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh ASN, tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan. Tiga elemen inilah yang menjadi ujung tombak pengabdian. Kami berpesan untuk meneguhkan kembali jiwa pelayanan yang profesional, responsif, dan cepat tanggap,” ujarnya.

Ali menekankan bahwa pelayanan yang responsif bukan lagi sekadar imbauan, melainkan tuntutan mutlak di era digital. Pemanfaatan teknologi dianggap sebagai syarat utama dalam membangun pelayanan berbasis data dan kecepatan.

“Tujuan utama kita adalah senyum masyarakat. Karena itu, cepat tanggap dan penggunaan perangkat digital harus menjadi budaya kerja. Semua pelayanan hari ini tidak bisa lagi terpisah dari teknologi,” katanya.

Terkait penguatan sumber daya aparatur, Ali menjelaskan bahwa Pemkot Malang mengikuti kebijakan pusat, terutama aturan belanja pegawai maksimal 30 persen dari APBD. Pemkot saat ini memiliki lebih dari 11 ribu ASN dan P3K, yang akan dimaksimalkan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik.

Ia menegaskan bahwa hanya ASN dan P3K yang memenuhi syarat yang dapat dimaksimalkan dalam layanan, sementara beberapa sektor teknis seperti cleaning service masih menggunakan pihak ketiga.

“Tidak semua yang mendaftar P3K lolos. Yang sudah mendapatkan SK P3K inilah yang kami maksimalkan. Prinsipnya, kami mengikuti pedoman pusat dan memfokuskan aparatur yang benar-benar siap menjalankan pelayanan,” jelas Ali.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang dr. Husnul Muarif menjelaskan bahwa rangkaian kegiatan HKN tahun ini telah berlangsung sejak awal November. Meski HKN diperingati setiap 12 November, Dinkes telah menggelar berbagai agenda untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat.

Kegiatan yang sudah berjalan antara lain: Pemeriksaan kesehatan gratis di berbagai titik, Edukasi kesehatan bagi masyarakat dan Kampanye kesehatan di sekolah dan fasilitas umum

Dua kegiatan besar masih akan dilaksanakan:

– 1. 7 Desember Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Car Free Day

Seluruh rumah sakit di Kota Malang terlibat memberikan layanan cek kesehatan gratis bagi masyarakat.

– 2. 21 Desember – Fun Walk 3 Km dengan 6.000 Peserta

Acara puncak HKN akan digelar melalui jalan sehat yang melibatkan seluruh unsur tenaga kesehatan.

“Fun Walk ini akan diikuti sekitar 6.000 insan kesehatan. Jaraknya tiga kilometer dan dipusatkan di kawasan ini,” terang dr. Husnul.

Tema HKN tahun ini, “Generasi Sehat, Masa Depan Hebat,” turut menggarisbawahi program nasional seperti percepatan penuntasan TBC dan penurunan stunting.

Memperingati Hari AIDS Sedunia, Dinkes Kota Malang juga merilis perkembangan data HIV.

Sepanjang 2024, ditemukan penambahan sekitar 300 kasus baru, jumlah yang dinilai cukup memprihatinkan.

Dr. Husnul menyebutkan bahwa penyebab meningkatnya kasus sangat beragam.

“Faktornya banyak, mulai dari perilaku individu, lingkungan, hingga derasnya arus informasi yang tidak tersaring. Bukan hanya terjadi di Kota Malang, tetapi juga di banyak daerah,” jelasnya.

Untuk layanan pengobatan HIV, terdapat dua pusat layanan terbesar:
– Puskesmas Dinoyo → ± 400 pasien on treatment

– Puskesmas Pandanwangi → ± 100 pasien on treatment

Total sekitar 500 pasien aktif saat ini masih menjalani pengobatan ARV secara berkala. Selain di dua puskesmas tersebut, layanan HIV juga tersedia di delapan rumah sakit di Kota Malang.

Dinkes menyediakan fasilitas pemeriksaan HIV secara sukarela (VCT) di seluruh 16 puskesmas kota.

Dinkes juga melaporkan perkembangan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi pengelola makanan dan fasilitas pengolahan pangan.

Total terdapat 39 permohonan, dengan 17 SLHS telah diterbitkan dan sisanya masih menjalani proses pemeriksaan, edukasi, dan uji laboratorium.

Menariknya, sejumlah sampel air yang digunakan oleh fasilitas pengolahan pangan menunjukkan temuan bakteri E.coli cukup tinggi, terutama pada fasilitas yang tidak menggunakan air PDAM.

“Kemarin kami periksa satu SPPG dari luar PDAM, hasilnya E.coli cukup banyak. Karena itu kami rekomendasikan pemakaian air PDAM untuk memenuhi syarat fisik dan kimia laboratorium,” ujar Husnul.

Untuk bahan baku makanan, dr. Husnul menjelaskan bahwa proses penyaringan di hulu sudah berjalan cukup baik sehingga temuan pelanggaran relatif minim.

Untuk 2025, Dinas Kesehatan menargetkan pemeriksaan kesehatan dapat menjangkau seluruh kelompok usia di Kota Malang: mulai bayi, balita, anak sekolah, usia produktif hingga lansia.

“Kami maksimalkan 16 puskesmas dan rumah sakit agar layanan kesehatan semakin mudah diakses masyarakat sepanjang tahun,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *