Internasional

Pemimpin Papua Nugini Tolak Keras Pernyataan Biden Sebut Kanibalisme di Negaranya

80
×

Pemimpin Papua Nugini Tolak Keras Pernyataan Biden Sebut Kanibalisme di Negaranya

Share this article
Biden mengatakan pamannya mungkin telah dimakan oleh kanibal (foto: BBC)

Sudutkota.id- Perdana Menteri Papua Nugini, James Marape menolak anggapan Presiden AS, Joe Biden bahwa pamannya mungkin menjadi mangsa kanibal di negara Pasifik itu selama Perang Dunia Kedua.

Biden sebelumnya mengungkapkan hubungan pribadinya dengan sejarah masa perang Papua Nugini saat berkunjung ke Australia, dan menceritakan kisah Finnegan, pamannya yang meninggal dalam kecelakaan pesawat pada Mei 1944.

Biden mengemukakan kemungkinan Finnegan mungkin menjadi korban kanibal, setelah mengunjungi tugu peringatan perang yang hilang di Pennsylvania.

Menurut Catatan resmi yang dikutip dari berbagai sumber, menunjukkan bahwa Ambrose J Finnegan memang berada di dalam pesawat yang jatuh, karena alasan yang tidak diketahui di Pasifik pada 14 Mei 1944.

Baca Juga :  Istri Mantan Perdana Menteri Malaysia Dibebaskan dari Tuduhan Pencucian Uang dan Penggelapan Pajak

Pulau tersebut tenggelam di lautan lepas pantai utara Papua Nugini, menurut catatan tersebut, mengacu pada pulau di bagian timurnya, yang merupakan bagian dari Papua Nugini.

Tiga orang hilang di reruntuhan dan satu lagi berhasil diselamatkan. Jenazah Finnegan belum ditemukan dan dia masih belum ditemukan.

Dalam pernyataannya, Marape mendesak Gedung Putih untuk mempertimbangkan pembersihan sisa-sisa Perang Dunia II sehingga kebenaran tentang hilangnya prajurit seperti Ambrose Finnegan dapat dikesampingkan.

“Pernyataan Presiden Biden mungkin salah bicara. Namun, negara saya tidak pantas diberi label seperti itu,” kata Marape.

Meskipun Negara Papua Nugini mempunyai sejarah kanibalisme di daerah terpencil, negara ini telah berusaha selama bertahun-tahun untuk menghilangkan kanibalisme tersebut, yang dianggap sudah ketinggalan zaman.

Baca Juga :  Periode 2024-2029, Darmadi Kembali Pimpin DPRD Kabupaten Malang

Para sejarawan mengatakan Papua Nugini punya peran sangat penting bagi upaya AS melintasi Pasifik untuk membebaskan Filipina dalam Perang Dunia Kedua. Sementara Australia mengatakan sejarah masa perang menunjukkan betapa pentingnya strategis baru bagi negara tetangganya di utara.

Namun , dampak perang masih sensitif di kalangan penduduk Kepulauan Pasifik. Marape mengatakan bangsanya tidak perlu terseret ke dalam konflik yang bukan perbuatan mereka.

“Papua Nugini dan Kepulauan Solomon masih dipenuhi sisa-sisa manusia masa perang, bangkai pesawat, bangkai kapal dan terowongan, serta sisa bom yang masih membunuh orang,” pungkasnya. (Ka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *