Internasional

Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus Meninggal Dunia

61
×

Pemimpin Gereja Katolik Dunia, Paus Fransiskus Meninggal Dunia

Share this article
Pemimpin gereja katolik dunia, Paus Fransiskus dinyatakan meninggal pada hari ini, Senin (21/4) pada pukul 07.35 pagi waktu setempat.
Mendiang Paus Fransiskus pada Audiensi Umum hari Rabu, 17 Januari 2024. (foto: Doc. Vatican News)

Sudutkota.id- Pemimpin gereja katolik dunia, Paus Fransiskus dinyatakan meninggal pada hari ini, Senin (21/4) pada pukul 07.35 pagi waktu setempat.

Berita duka itu disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrel, Camerlengo Kamar Apostolik melalui siaran langsung media Vatikan pada pukul 09.45 waktu setempat.

“Saudara-saudari terkasih, dengan dukacita yang mendalam saya harus mengumumkan wafatnya Bapa Suci kita, Fransiskus. Pada pukul 7.35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa,” terangnya seperti dikutip dari Vatican News.

Menurut Farrel, Seluruh hidup Paus telah didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja. Paus telah mengajarkan umat katholik untuk menghayati nilai-nilai Injil dengan kesetiaan, keberanian, dan kasih universal, khususnya demi mereka yang paling miskin dan paling terpinggirkan.

Baca Juga :  Mary Jane Veloso Pulang ke Filipina Setelah Bertahun-Tahun Negosiasi dengan Indonesia

“Dengan rasa syukur yang tak terhingga atas teladannya sebagai murid sejati Tuhan Yesus, kami serahkan jiwa Paus Fransiskus kepada kasih yang tak terbatas dan penuh belas kasihan dari Allah Tritunggal Mahakudus,” sambungnya.

Sebelumnya, Paus dirawat di Rumah Sakit Poliklinik Agostino Gemelli pada hari Jumat, tanggal 14 Februari 2025, setelah menderita bronkitis selama beberapa hari.

Situasi klinis Paus Fransiskus berangsur-angsur memburuk, dan dokternya mendiagnosis pneumonia bilateral pada hari Selasa, 18 Februari 2025. Namun, setelah 38 hari di rumah sakit, Paus kembali ke kediamannya di Vatikan di Casa Santa Marta untuk melanjutkan pemulihannya.

Dalam rekam medisnya, pria yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu pada tahun 1957 telah menjalani operasi di negara asalnya Argentina untuk mengangkat sebagian paru-parunya yang terkena infeksi saluran pernapasan parah saat usianya baru mencapai 20-an.

Baca Juga :  Yunani Umumkan Kondisi Darurat di Santorini Akibat Serangkaian Gempa Bumi yang Terjadi.

Seiring bertambahnya usia, Paus Fransiskus sering menderita penyakit pernapasan, bahkan membatalkan rencana kunjungan ke Uni Emirat Arab pada November 2023 karena influenza dan radang paru-paru.

Berdasarkan keterangan Uskup Agung Diego Ravelli, Pemandu Upacara Apostolik, mendiang Paus Fransiskus telah meminta agar upacara pemakaman disederhanakan dan difokuskan untuk mengekspresikan iman Gereja kepada Tubuh Kristus yang Bangkit.

“Pemakaman Paus Roma lebih ditekankan kepada pemakaman seorang gembala dan murid Kristus, bukan pemakaman seorang tokoh berkuasa di dunia ini,” pungkasnya. (kae)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *