Daerah

Panitia Turen Jadul 3 Kecewa, Pihak Kelurahan Dinilai Tidak Peduli

127
×

Panitia Turen Jadul 3 Kecewa, Pihak Kelurahan Dinilai Tidak Peduli

Share this article
Panitia Turen Jadul 3 Kecewa, Pihak Kelurahan Dinilai Tidak Peduli
Farid Yusholi, wakil Ketua Turen Istimewa (ajang kreatifitas pelajar se-Kecamatan Turen.(foto:sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id – Gelaran Turen Jadul 3 bertema Tunggak Semi sukses digelar selama empat hari, 28–31 Agustus 2025. Sayang, di balik kemeriahan acara menyisakan kekecewaan dari pihak panitia.

Selama acara digelar, ratusan warga tumpah ruah mengikuti bazar dan pertunjukan yang menampilkan potensi lokal dari RW serta lembaga pendidikan.

“Acara ini jadi bukti bahwa warga Turen bisa kompak dan kreatif,” kata Farid Yusholi, salah satu panitia acara, Senin (1/9/2025).

Setiap RW dan lembaga pendidikan memamerkan karya terbaik mereka di bazar jadul. Mulai kuliner, kerajinan tangan, hingga produk UMKM, semuanya menyemarakkan suasana tempo dulu.

Warga terlihat antusias menikmati setiap stand yang dihadirkan. “Kami ingin menghadirkan nuansa kebersamaan yang bisa dirasakan semua lapisan masyarakat,” ujar Farid.

Panggung seni juga tak kalah memikat. Pelajar SD, SMP, SMA hingga SMK unjuk kreativitas lewat tari tradisional, musik, dan kostum dari barang bekas.

Baca Juga :  Tim SAR Total Temukan 10 Jenazah Korban Longsor Jalur Cangar-Pacet

Penampilan ini sekaligus menjadi ruang ekspresi sekaligus sarana pendidikan karakter. “Anak-anak kita punya potensi besar, tinggal diberi wadah yang tepat,” ucap Farid.

Selain sebagai hiburan, kegiatan ini juga membawa manfaat nyata. Sekolah-sekolah bisa mempromosikan program unggulannya, sementara UMKM lokal mendapat kesempatan memperluas pasar.

Menurut Farid, dampak positif ini menjadi alasan utama agar acara terus berlanjut tiap tahun. “Inilah salah satu ajang promosi terbaik bagi pendidikan dan UMKM di Turen,” terang Farid.

Tanggapan peserta pun beragam namun cenderung positif. Banyak yang merasa bangga, bahkan mengusulkan agar durasi acara diperpanjang menjadi seminggu penuh. Ada pula masukan soal perlunya fasilitas tambahan seperti toilet dan tempat ibadah.

Baca Juga :  Sarasehan Darurat Hukum Perlindungan Perempuan dan Anak AK Indonesia

“Masukan itu sangat penting, dan akan jadi perhatian kami tahun depan,” kata Farid.

Meski acara berjalan lancar, Farid mengaku ada sedikit rasa kecewa karena pihak Kelurahan Turen, tidak turut serta mendukung pendanaan. Selama ini, seluruh biaya ditopang sponsor, donatur, dan warga.

“Kalau saja kelurahan ikut andil, acaranya pasti bisa lebih maksimal,” ungkap Farid.

Ia tetap menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah mendukung, mulai dari paguyuban RW, sponsor hingga penyedia sound system. Namun, harapannya jelas, tahun depan kelurahan bisa ikut peduli dan terlibat.

“Saya berharap pemerintah desa tidak hanya menonton, tapi juga ikut mendukung agar Turen Jadul semakin besar,” pungkas Farid.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *