Sudutkota.id- Serangan Israel terhadap Gaza berlanjut pada hari Minggu (12/05) setelah Israel memperluas perintah evakuasi ke Rafah meskipun ada kecaman internasional atas serangan militernya ke wilayah timur kota tersebut.
Hal itu membuat Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mendesak penghentian segera perang Israel-Hamas di Gaza, kembalinya sandera dan lonjakan bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang terkepung.
“Saya mengulangi seruan saya, seruan dunia untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan, pembebasan semua sandera tanpa syarat dan segera meningkatkan bantuan kemanusiaan,” kata Guterres dalam pidato video di konferensi donor internasional di Kuwait.
Menurutnya, gencatan senjata hanyalah permulaan. Ini akan menjadi jalan yang panjang untuk kembali dari kehancuran dan trauma perang ini.
“Perang di Gaza menyebabkan penderitaan manusia yang mengerikan, menghancurkan kehidupan, memecah belah keluarga dan menyebabkan banyak orang kehilangan tempat tinggal, kelaparan dan trauma,” sambungnya.
Ucapannya itu disampaikan pada pembukaan konferensi di Kuwait yang diselenggarakan oleh Organisasi Amal Islam Internasional (IICO) dan organisasi koordinasi kemanusiaan PBB OCHA.
Pada hari Jumat (10/5), di Nairobi, Sekjen PBB memperingatkan Gaza akan menghadapi “bencana kemanusiaan yang besar” jika Israel melancarkan operasi darat skala penuh di Rafah.
Perang paling berdarah di Gaza dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel yang mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.
Israel kemudian membalas dengan menghancurkan Hamas, Israel melancarkan serangan balasan yang telah menewaskan lebih dari 34.971 orang di Gaza, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah yang dikelola Hamas. (Ka)