Pabrik Kerupuk dan Makaroni di Asrikaton Malang Ludes Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta

0
Petugas pemadam kebakaran saat melakukan pemadaman di pabrik kerupuk dan makaroni di Mangliawan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. (Mt)
Advertisement

Sudutkota.id – Pabrik pengolahan kerupuk dan makroni yang terletak di Jalan Komud Abdurachman Saleh No.16, Dusun Urek-urek, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, ludes terbakar, pada Rabu (12/6/2024) dini hari.

Peristiwa kebakaran yang tidak membawah korban jiwa diketahui sekitar pukul 00.30 Wib , Rabu (12/6/2024 ) dini hari .

Kapolsek Pakis, AKP Sunarko Rusbiyanto, mengatakan bahwa, pabrik tersebut milik H. Udin (54) dan terjadi pada pukul 00.30 WIB.

Adapun penyebab kebakaran, kata Sunarko, diduga berasal dari tungku tempat pembakaran yang belum habis dipadamkan.

“Intinya penyebab kebakaran ini diduga kelalaian karyawan pada saat selesai bekerja (menggoreng bahan mentah/kerupuk) tidak mengecek kembali sisa tempat penggorengan yang mana penggorengan bahan mentah kerupuk dan makaroni dengan menggunakan kayu bakar,” terangnya.

Sunarto juga membeberkan, pada saat terjadi kebakaran yakni sekitar 00.20 WIB, saksi bernama Wawan (23) warga Desa Sumberejo Kecamatan Pagak Kabupaten Malang yang merupakan karyawan pabrik tersebut, sedang tertidur di gudang sebelah.

“Saksi dibangunkan oleh warga sekitar, dan diberitahu kalau gudang penggorengan kerupuk terbakar. Mendapatkan informasi itu, saksi langsung membangunkan Noval, yang merupakan anak dari pemilik pabrik, dan saat itu juga sedang tertidur di gudang sebelah,” bebernya.

Lantas, usai membangunkan anak pemilik pabrik, saksi langsung mengambil kunci gudang untuk membuka gudang bagian dalam yang sudah terbakar.

“Melihat gudang bangunan penggorengan terbakar hebat, saksi langsung meminta tolong ke Noval untuk menelpon petugas pemadam kebakaran serta Polsek Pakis,” terang Sunarko.

Lebih lanjut Sunarto mengatakan, sekitar pukul 00.40 WIB, petugas piket Polsek Pakis, Koramil Pakis dan 2 Unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Malang tiba di lokasi.

Hingga pukul 03.00 WIB, beberapa titik lokasi masih belum dipadamkan karena bangunan antara tempat penggorengan dan tempat kerupuk bahan mentah yang siap digoreng berada di tempat yang sama hanya terbatas dengan tembok.

“Sehingga petugas pemadam kebakaran sulit untuk memadamkan api di titik itu,” jelasnya.

Petugas pemadam kebakaran terus melakukan pembasahan hingga pukul 08.30 WIB hingga akhirnya api dapat dipadamkan.

Dalam peristiwa ini pemilik mengalami kerugian material sebesar Rp 900 juta. Dengan rincian yakni minyak goreng sejumlah kurang lebih Rp 220 juta, bahan mentah kerupuk atau barang yang siap di olah sekitar Rp 500 juta dan tempat penggorengan serta atap bangunan yang habis terbakar sekitar Rp 180 juta.

Sunarko menambahkan, dalam keseharian, karyawan melaksanakan kegiatan penggorengan dimulai pukul 08.00 s.d 16.00 WIB, setelah itu karyawan pulang dan gudang tempat penggorengan ditutup atau digembok dari luar.

Saat terjadi kebakaran tidak ada aktifitas karyawan. Sehingga, penyebab kebakaran diduga karyawan lupa mematikan api di tungku yang berbahan bakar dari kayu.

“Untuk penyebab pastinya, kini masih dalam penyelidikan pihak polisi,” pungkasnya. (Mt)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here