Sudutkota.id – Polres Malang memastikan seluruh personel siap mengawal pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2025 setelah menjalani Latihan Pra Operasi (Latpraops) di Aula Polres Malang. Kesiapan ini ditegaskan Wakapolres Malang Kompol Bayu Marfindo yang menyebut operasi tahun ini memiliki peran strategis.
“Operasi Zebra tahun ini menjadi momentum penting bagi peningkatan keselamatan dan ketertiban lalu lintas,” ujarnya.
Latpraops digelar pada Jumat (14/11/2025) dan diikuti seluruh personel yang terlibat, sebagai bentuk pemantapan pola bertindak menjelang operasi berlangsung selama 14 hari, terhitung 17–30 November 2025. Kompol Bayu menegaskan bahwa Operasi Zebra merupakan rangkaian awal sebelum pelaksanaan Operasi Lilin Semeru.
“Ini adalah tahap krusial untuk menyambut Natal dan Tahun Baru dengan kondisi lalu lintas aman,” kata Bayu.
Pada kegiatan ini, Wakapolres menekankan bahwa penegakan hukum kembali diperkuat dengan diberlakukannya tilang manual selain ETLE. Ia menegaskan bahwa seluruh tindakan harus dilakukan dengan pendekatan yang tidak menimbulkan resistensi.
“Tilang manual kembali diterapkan namun tetap dengan cara yang humanis,” tegasnya.
Kompol Bayu juga menyampaikan komposisi pola operasi, di mana langkah preemtif dan preventif masing-masing mendapat porsi 40 persen, disusul penegakan hukum sebesar 20 persen. Menurutnya, komposisi ini menjadi formula untuk menekan pelanggaran sejak sebelum terjadi.
“Kami ingin masyarakat lebih dulu tersentuh edukasi sebelum diberikan penindakan,” tuturnya.
Mengantisipasi lonjakan arus kendaraan jelang akhir tahun, Polres Malang meminta seluruh personel tetap profesional dalam setiap tahapan operasi. Bayu menyebut profesionalitas menjadi kunci menjaga kepercayaan publik dan efektivitas operasi.
“Setiap personel wajib bekerja sesuai SOP tanpa kompromi,” ungkapnya.
Operasi Zebra Semeru 2025 juga menetapkan sejumlah sasaran prioritas, mulai dari pelanggaran melawan arus, tidak memakai helm atau sabuk keselamatan, hingga penggunaan ponsel saat berkendara. Termasuk pula penindakan terhadap kendaraan tidak laik jalan dan pelanggaran ODOL.
“Fokus kami adalah pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan,” jelasnya.
Dengan seluruh persiapan yang telah dilakukan, Polres Malang optimistis operasi tahun ini mampu menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman dan tertib bagi masyarakat Kabupaten Malang. Bayu menegaskan harapan agar masyarakat turut mendukung kelancaran operasi.
“Kami berharap semua pengendara ikut menciptakan budaya tertib di jalan,” pungkasnya.




















