Sudutkota.id- Pihak berwenang dari puluhan negara menyita 225 metrik ton kokain dalam operasi besar selama enam minggu di mana mereka mengungkap rute perdagangan Pasifik baru dari Amerika Selatan ke Australia.
Salah satu pejabat Angkatan Laut Kolombia, Orlando Enrique Grisales mengungkapkan tahap terakhir operasi angkatan laut global “Orion” berhasil menyita lebih dari 1.400 ton narkoba, termasuk 225 ton kokain dan 128 ton mariyuana.
“Lebih dari 400 orang ditangkap dalam operasi yang menargetkan lautan, pantai, sungai, dan pelabuhan di seluruh dunia pada bulan Oktober dan November,” ungkapnya seperti dikutip dari AFP News.
Penggerebekan besar-besaran ini melibatkan badan keamanan Amerika Serikat, Brasil, Spanyol, Belanda dan beberapa negara lain, serta sejumlah organisasi internasional yang disebut berhasil merugikan kartel narkoba lebih dari 8,4 miliar dolar atau sekitar 133 triliun rupiah.
“Petugas juga menyita kapal kayu dan fiber glass semi-submersible dalam perjalanan menuju Australia dengan lima ton kokain Kolombia,” terang Grisales.
Itu adalah kapal ketiga yang ditemukan di wilayah tersebut yang mengungkap rute baru perdagangan gelap dengan kapal canggih yang dapat menempuh jarak sekitar 10.000 mil tanpa perlu mengisi bahan bakar.
“Satu kilogram kokain dijual hingga $240.000 (3,8 miliar rupiah) di Australia, sekitar enam kali lipat harga di Amerika Serikat,” beber Grisales.
Pada awalnya kapal-kapal tersebut digunakan untuk membawa narkoba keluar negeri dan memindahkannya ke lepas pantai Kolombia, kemudian memindahkannya ke kapal lain yang lebih besar.
“Telah ditemukan bahwa kapal semi-submersible, terkadang bahkan kapal selam, kini semakin canggih, dengan rekayasa yang sangat teliti,” sambungnya.
Operasi tersebut juga mengungkap aliansi yang sebelumnya tidak diketahui antara kartel dari Meksiko, Brasil, Kolombia, Ekuador, dan Peru dengan kelompok-kelompok dari Eropa dan Oseania.
“Ini bukan sekadar struktur piramida seperti kartel-kartel di masa lalu. Kini, mereka adalah jaringan kejahatan terorganisasi yang saling terhubung,” jelasnya.
Sebagai informasi, Kolombia adalah produsen dan pengekspor kokain terbesar di dunia, terutama ke Amerika Serikat dan Eropa. Bahkan tahun lalu, negara Amerika Selatan itu mencetak rekor baru untuk produksi kokain dan budidaya daun koka yang dijadikan bahan bakunya. (Ka)