Sudutkota.id – Warga Dusun Prodo, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, bergotong royong membersihkan makam leluhur mereka, Mbah Prodo. Sosok ini diyakini sebagai sesepuh yang membuka sekaligus mendirikan Desa Klampok.
Di sekitar makam Mbah Prodo tampak batu-batu besar tersusun membentuk lingkaran. Meski tidak beraturan, susunan batu itu diyakini sebagai peninggalan dari masa lampau. Warga pun menyebut, batu-batu tersebut menyimpan kisah misteri.
“Dulu pernah ada yang mengambil salah satu batu untuk dibawa pulang. Tapi keesokan harinya batu itu kembali berada di tumpukan semula,” tutur seorang warga yang enggan disebut namanya kepada Sudutkota.id.
Belum ada keterangan resmi terkait sejak kapan Desa Klampok berdiri. Namun, keberadaan batuan purba di sekitar makam memperkuat dugaan bahwa desa ini telah ada sejak ratusan tahun lalu. Sementara makam Mbah Prodo dipercaya menandai masa masuknya ajaran Islam di kawasan Singosari.
Suasana makam kian sakral dengan adanya pohon beringin berdiameter sekitar dua meter yang tumbuh di sekitarnya. Pada tradisi Bersih Desa, selain membersihkan sumber mata air, warga juga berziarah ke makam Mbah Prodo dengan melaksanakan tawasul dan doa bersama.
Menariknya, masih banyak warga Desa Klampok, terutama yang tinggal di kawasan perumahan, belum mengetahui keberadaan makam ini. Padahal, kondisi makam cukup terawat. Batu nisan dibalut kain putih, halaman dipaving, dan sebuah gazebo telah dibangun untuk kenyamanan para peziarah. (hid)