Ekonomi Bisnis

Meski Tak Signifikan, Harga Sembako di Kota Batu Turun Pasca Lebaran

87
×

Meski Tak Signifikan, Harga Sembako di Kota Batu Turun Pasca Lebaran

Share this article
Suasana lapak pedagang daging ayam di Pasar Induk Among Tani Kota Batu. (Dn)

Sudutkota.id – Harga sembako di Kota Batu terpantau turun pasca lebaran Idul Fitri, meskipun hal itu belum signifikan. Para pedagang di Pasar Amon Tani Kota Batu mengatakan, hal ini terbilang wajar.

Seperti diungkapkan Sri Tiami, salah satu pedagang asal Kelurahan sisir mengaku harga kebutuhan mulai turun. Di antaranya adalah harga beras. Ia mengatakan, harga beras premium yang sebelumnya Rp 17 ribu perkilogram menjadi Rp 15 ribu perkilogram. Selain beras, kata Sritami, harga gula juga turun dari Rp 18 ribu perkilogram turun menjadi Rp 16 ribu perkilogram.

“Selain itu harga cabe merah yang sebelumnya 40 ribu rupiah perkilogramnya menjadi 34 ribu rupiah perkilogram, hanya saja harga minyak goreng yang masih bertahan di harga 22 ribu rupiah perliternya,” ungkapnya saat diwawancarai pada Selasa (23/4/2024).

Hal ini, menurutnya, merupakan sebuah kewajaran agar harga beberapa komoditas di pasar, bisa dengan harga tetap naik dan tidak semerosot seperti harga di tahun sebelumnya.

“Entah dari pemerintah atau siapapun, yang pasti dari harga terbawah dibuat naik sampai terjadi penurunan daya beli. Kemudian ketika daya beli menurun harga kembali diturunkan tapi tidak bisa senormal tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Suprianto salah satu pedagang daging ayam mengaku penurunan harga juga terjadi pada harga daging ayam, yang sebelumnya Rp 38 ribu perkilogram menjadi Rp 36 ribu perkilogram.

“Yang harganya naik itu telur ayam broiler, yang sebelumnya 32 ribu rupiah perkilogram menjadi 37 ribu rupiah perkilogram. Kalau telur ayam kampung masih tetap 50 ribu rupiah perkilogram,” paparnya.

Meskipun tidak terjadi secara signifikan, setidaknya Supri mengaku telah melakukan penambahan stok yang sebelumnya membawa 50 kilogram dalam sehari kini naik menjadi 75 kilogram perhari.

“Sejak harga daging ayam menurun, jumlah konsumen mulai naik,” pungkasnya. (dn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *