Nasional

Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Kembangkan Al atas Dukungan Indonesia ke Filipina di ASEAN 2026

50
×

Menkomdigi Tegaskan Pentingnya Kolaborasi Kembangkan Al atas Dukungan Indonesia ke Filipina di ASEAN 2026

Share this article
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menegaskan pentingnya kolaborasi bilateral dalam memperkuat tata kelola digital dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI) yang etis di kawasan.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid saat memberikan sambutan. (foto: Dok. Komdigi)

Sudutkota.id– Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid menegaskan pentingnya kolaborasi bilateral dalam memperkuat tata kelola digital dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI) yang etis di kawasan.

Hal itu dikatakan Meutya saat dalam peringatan ke-147 Hari Kemerdekaan Republik Filipina di Jakarta Pusat.

Kemudian, Meutya menyampaikan dukungan Pemerintah Indonesia terhadap Filipina dalam menghadapi tugas sebagai Ketua ASEAN 2026.

“Atas nama pemerintah dan rakyat Republik Indonesia, saya menyampaikan ucapan selamat dan salam hangat kepada pemerintah dan rakyat Republik Filipina. Dalam semangat yang sama, Indonesia menyatakan dukungan penuh bagi Filipina dalam mengemban kepemimpinan ASEAN pada 2026, terutama dalam menavigasi tantangan global yang semakin kompleks,” ungkapnya dalam siaran pers melalui lama Komdigi, Sabtu (14/06/2026).

Selain itu, Meutya menekankan bahwa hubungan Indonesia dan Filipina tidak hanya didasarkan pada kedekatan geografis, tetapi juga pada sejarah panjang kebersamaan, nilai-nilai budaya yang serupa, serta visi dan idealisme yang sejalan.

“Sebagai sesama pendiri ASEAN, kedua negara telah berdiri berdampingan dalam memperjuangkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran kawasan Asia Tenggara. Sebagai bukti nyata solidaritas bilateral yang terus tumbuh, kontribusi konkret Indonesia dalam mendukung perdamaian di Filipina melalui fasilitasi Jakarta Accord pada 1996,” terangnya.

Kemudian Meutya juga membagikan kisah pribadi yang menunjukkan kedekatan dengan Filipina.

“Ibu saya menjalani kehamilan sembilan bulan penuh saat berada di Filipina, dan karena itu, saya dipanggil Bing di rumah—sebuah nama panggilan yang sangat akrab di Filipina. Ayah saya meraih gelar doktornya di Kota Los Baños,” tuturnya.

Mengenai kolaborasi kedua negara dalam menghadapi era transformasi digital. Ia menyebut bahwa sebagai dua demokrasi dinamis dan ekonomi yang terus tumbuh di Asia Tenggara, Indonesia dan Filipina memiliki visi bersama terhadap masa depan digital yang aman, beretika, dan berpusat pada martabat manusia.

“Kita harus menyambut kemajuan kecerdasan artifisial (AI) dengan semangat kolaboratif, untuk memastikan pengembangan AI dilakukan secara bertanggung jawab melalui kebijakan inklusif, inovasi yang etis, serta riset dan pertukaran talenta yang mendalam,” jelasnya.

Meutya juga menekankan Indonesia menyambut keterlibatan lebih erat dengan Filipina dalam membentuk pengembangan AI yang beretika.

“Bersama-sama, kita dapat memastikan transformasi digital benar-benar meningkatkan kualitas hidup masyarakat, memperkuat demokrasi, dan menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang kita junjung bersama,” pungkasnya. (ama)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *