Sudutkota.id- Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 Tahun 2025, semangat kebangsaan mulai terasa di Kota Malang. Berbagai kegiatan mulai digelar sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan pemuda masa lalu sekaligus upaya menumbuhkan kemandirian dan karakter generasi muda masa kini.
Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menjadi salah satu penggerak utama semangat itu. Kepala Disporapar Kota Malang, Baihaqi, menegaskan bahwa tahun ini pihaknya ingin menonjolkan peran pemuda yang mandiri, kreatif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
“Peringatan Sumpah Pemuda Tahun 2025 yang ke-97 ini, kita berupaya ingin mengedepankan dan menyiapkan pemuda yang mandiri. Pemuda yang siap membekali dirinya dan menatap masa depan dengan optimisme,” ujar Baihaqi, Sabtu (25/10).
Sebagai bagian dari rangkaian peringatan, Disporapar telah menggelar Festival Olahraga Piala Wali Kota Malang di kawasan GOR Ken Arok. Kegiatan ini menghadirkan berbagai cabang olahraga yang diikuti para pemuda, mulai dari sepak bola, bola voli pasir, futsal, hingga lomba tari tradisional.
Menurut Baihaqi, festival tersebut bukan sekadar ajang perlombaan, tetapi juga wadah pembentukan karakter disiplin, sportivitas, dan kerja sama di kalangan anak muda.
“Kegiatan olahraga ini menjadi media efektif untuk membentuk jiwa pantang menyerah dan solidaritas. Itulah nilai-nilai kepemudaan yang ingin kita hidupkan lagi,” ungkapnya.
Puncak peringatan Sumpah Pemuda ke-97 akan dilaksanakan Selasa, 28 Oktober 2025 di Balai Kota Malang. Selain upacara bendera, Disporapar menyiapkan penampilan teatrikal semangat kepemudaan yang dibawakan para siswa SLTA dan komunitas pemuda.
Pertunjukan tersebut akan menggambarkan semangat persatuan dan perjuangan pemuda Indonesia yang terus relevan di era modern.
“Setelah upacara bendera nanti, kita tampilkan teatrikal kepemudaan. Harapannya, semangat nasionalisme dan cinta tanah air bisa terus tumbuh di kalangan generasi muda,” ujar Baihaqi.
Selain fokus pada kegiatan seremonial dan festival, Disporapar juga tengah menyiapkan langkah strategis dalam pembinaan olahraga. Salah satunya adalah rencana kompetisi resmi kelompok umur yang akan digelar di Kota Malang.
“Kami sudah beberapa kali melakukan diskusi awal. Karena pembinaan olahraga di daerah itu kan melalui KONI, kemudian KONI punya cabang olahraga termasuk PSSI yang berwenang memutar kompetisi resmi. Mudah-mudahan kompetisi kelompok umur ini segera terwujud karena potensinya luar biasa,” jelas Baihaqi.
Program ini diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet muda berprestasi yang bisa membawa nama baik Kota Malang di tingkat regional hingga nasional.
“Kalau ruang pembinaan dan ekspresi terus dibuka, kami yakin pemuda Kota Malang bisa jadi pelopor perubahan dan kebanggaan daerah,” tambahnya.
Melalui berbagai kegiatan ini, Disporapar berharap momentum Sumpah Pemuda tidak berhenti sebagai seremoni tahunan, tetapi menjadi gerakan nyata untuk memperkuat karakter, kreativitas, dan kemandirian anak muda.
“Semangat Sumpah Pemuda harus terus hidup di dada generasi muda. Karena masa depan bangsa ini ada di tangan mereka,” tutup Baihaqi.



















