Sudutkota.id – Gelombang jemaah haji dari berbagai negara mulai meninggalkan Mina hari ini, usai menyelesaikan lontar jumrah. Mereka yang mengambil Nafar Awal kembali ke Makkah untuk melanjutkan rangkaian ibadah haji, termasuk Thawaf Ifadah di Masjidil Haram.
Namun, tingginya kepadatan di area Masjidil Haram membuat Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi mengimbau jemaah Indonesia untuk sementara tidak menuju lokasi suci tersebut.
“Kondisi Masjidil Haram dalam dua hari ke depan sangat padat oleh jemaah yang menunaikan Thawaf Ifadah. Kami imbau jemaah haji Indonesia tetap berada di hotel pada 12–13 Zulhijjah,” ujar Ketua PPIH Arab Saudi 1446 H/2025 M, Muchlis M. Hanafi di Makkah, seperti dikutip media ini dari laman resmi Kemenag RI, Minggu (8/6/2025).
Imbauan ini dikeluarkan sebagai langkah antisipatif untuk menjaga keselamatan dan kenyamanan jemaah, sekaligus mengikuti arahan dari Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
Empat Imbauan Penting untuk Jemaah
PPIH merilis panduan ringkas yang wajib dipatuhi jemaah haji Indonesia selama masa puncak kepadatan di Masjidil Haram:
- Langsung kembali ke hotel setelah melontar jumrah, tidak menuju Masjidil Haram.
- Tetap berada di hotel selama 12–13 Zulhijjah 1446 H.
- Laksanakan salat di masjid terdekat atau musala hotel untuk menghindari kerumunan.
- Petugas, ketua kloter, dan rombongan diminta aktif mengingatkan jemaah secara persuasif.
Muchlis menegaskan, keselamatan jemaah adalah prioritas utama. “Mohon kerja sama semua pihak. Kepadatan di Masjidil Haram saat ini sangat tinggi dan berisiko jika tidak dikelola dengan baik,” tegasnya.
Thawaf Ifadah Masih Bisa Dilaksanakan
Setelah masa puncak berlalu, jemaah tetap memiliki kesempatan untuk menunaikan Thawaf Ifadah hingga sebelum berakhirnya masa haji. PPIH mengimbau jemaah untuk tidak tergesa dan mendahulukan keselamatan. (af)