Washington– Lima marinir AS dipastikan tewas setelah helikopter mereka jatuh di daerah terpencil di luar San Diego saat dalam penerbangan pelatihan pada 6 Februari. Helikoper mereka terjatuh saat terjadi badai musim dingin yang dahsyat, menurut keterangan Korps Marinir AS pada Kamis (8/2).
“Lima Marinir dari Skuadron Helikopter Berat Laut 361, Grup Pesawat Laut 16, Sayap Pesawat Laut ke-3 telah dipastikan tewas menyusul jatuhnya helikopter CH-53E pada 6 Februari 2024,” bunyi pernyataan tersebut.
Insiden tersebut merupakan yang terbaru setelah kecelakaan jet tempur F/A-18 di Pangkalan Udara Korps Marinir Miramar di San Diego yang mengakibatkan kematian seorang pilot.
Marinir yang hilang ditugaskan ke Sayap Pesawat Marinir ke-3 yang saat ini mengelola semua operasi pencarian dan penyelamatan berkoordinasi dengan lembaga federal, negara bagian, dan lokal San Diego County.
Kecelakaan terjadi saat helikopter tersebut berangkat dari Pangkalan Angkatan Udara Creech di Nevada sekitar 60 km barat laut Las Vegas pada Selasa malam dan terbang dalam cuaca hujan dan bersalju saat menuju ke barat. Sekitar delapan jam kemudian dilaporkan terlambat mendarat.
Helikopter CH-53E Super Stallion mereka jatuh di Pine Valley, daerah terpencil berbukit di sebelah timur kota, pada Selasa malam saat menuju ke Pangkalan Udara Korps Marinir di Miramar, California.
CH-53E Super Stallion adalah helikopter angkut berat yang dioperasikan Korps Marinir Amerika Serikat. Helikopter ini merupakan versi upgrade dari CH-53 Sea Stallion dengan beberapa penambahan signifikan. Helikopter itu memiliki kabin yang luas dapat menampung hingga 37 pasukan atau 55 personel dengan kursi tengah terpasang.
CH-53E mampu mengangkut berbagai jenis kargo, termasuk kendaraan dan artileri. Kecepatan maksimumnya 170 knot (196 mph, 315 km/h), Kecepatan jelajah 150 knot (173 mph, 278 km/h), Jangkauan 540 nm (621 mil, 1.000 km), Ketinggian terbang mencapai 18.500 kaki (5.640 m).
Persenjataan yang dibawanya 2 senapan mesin GAU-15/A kaliber .50 BMG (12,7 mm) yang dipasang di jendela, 1 senapan mesin GAU-21 (M3M) kaliber .50 BMG (12,7 mm) yang dipasang di pintu samping, dan dispenser chaff dan flare.
Tidak jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Diduga cuaca buruk yang menjadi penyebab kecelakaan tersebut. Marinir mengatakan investigasi sedang dilakukan untuk mengetahui penyabab pasti kecelakaan tersebut.
Sisa-sisa awak kapal ditemukan dalam upaya pencarian dan penyelamatan yang dilakukan oleh Marinir dan otoritas setempat.
Korps mengatakan mereka akan menunggu sampai keluarga anggota kru diberitahu sebelum merilis nama mereka pada publik.
“Dengan berat hati dan kesedihan yang mendalam saya turut berduka atas kehilangan lima marinir yang luar biasa,” kata Mayor Jenderal Michael Borgschulte dalam pernyataannya.
Dalam sebuah pernyataan, Presiden Joe Biden menyampaikan belasungkawa kepada keluarga lima Marinir. Biden mengatakan bahwa dia dan ibu negara Jill Biden ikut berduka atas kejadian tersebut.
Editor : Nissa