Sudutkota.id– Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, merampungkan rangkaian kunjungan luar negeri sejak 19 September 2025 yang mencatat berbagai capaian strategis, mulai dari investasi triliunan rupiah hingga penguatan diplomasi budaya.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya menyampaikan, dalam enam hari, Presiden ke-8 itu mengunjungi Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.
“Bapak Presiden Prabowo Subianto sudah selesai melaksanakan rangkaian kunjungan luar negeri dalam utamanya adalah Sidang Umum PBB ke-80. Dan dalam enam hari ini beliau mengunjungi empat negara,” ujar Teddy dalam keterangannya yang dikutip dari laman resmi Kemensesneg pada Minggu (28/9).
Kunjungan pertama ke negara Jepang, Presiden Prabowo menghadiri Expo Osaka 2025 paviliun Indonesia, dan mencatat komitmen investasi sebesar USD23,8 miliar atau sekitar Rp380 triliun.
“Berdasarkan laporan Menteri PPN/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, dari ajang lima tahunan tersebut telah tercatat komitmen investasi sebesar USD23,8 miliar atau sekitar Rp380 triliun,” terangnya
Sementara itu, di New York, Amerika Serikat, Presiden mendapat kehormatan menjadi pembicara ketiga pada Sidang Umum PBB setelah Brasil dan Amerika Serikat. Pidatonya menuai apresiasi luas dari para pemimpin dunia.
“Berani, tegas, konkret. Ada Presiden Amerika Serikat, PM Kanada, Raja Belanda, bahkan Presiden Macron menelpon langsung menyampaikan apresiasi dan kebanggaan beliau atas pidato Bapak Presiden,” sambung Teddy.
Selain itu, Prabowo juga bertemu Presiden FIFA Gianni Infantino yang mendukung pengembangan akademi sepak bola muda Indonesia. Dukungan itu diharapkan memperkuat persiapan Timnas Indonesia menjelang laga kualifikasi Piala Dunia pada Oktober mendatang.
“Dalam waktu dekat tanggal 9 dan 12 Oktober kalau tidak salah Timnas Indonesia akan tampil di kualifikasi keempat piala dunia. Tidak mudah tapi bukan mustahil untuk Indonesia lolos di piala dunia. Dan kita minta nanti dalam pertandingan tersebut semuanya berjalan sesuai rencana dan netral,” beber pria yang saat ini berpangkat letnan kolonel itu.
Selanjutnya, kunjungan singkat ke Kanada menghasilkan penandatanganan Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA). Perjanjian ini membuka peluang besar ekspor Indonesia karena 90,5 persen tarif produk Indonesia resmi dihapus oleh Kanada.
“Dan itu tentunya mendampak positif, sangat positif bagi perdagangan impor Indonesia,” ujar Seskab.
Di Negara terakhir, Belanda, Presiden Prabowo diterima langsung oleh Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima di Istana Huis ten Bosch. Pertemuan itu menandai langkah penting dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara, termasuk kesepakatan Belanda mengembalikan 30 ribu artefak, fosil, dan dokumen budaya bersejarah milik Indonesia.
“Proses pengembalian sebenarnya sudah berjalan lama, tetapi Alhamdulillah kini berhasil disepakati dan segera akan dikembalikan ke Indonesia,” pungkasnya.