Sudutkota.id – Kejuaraan berkuda Piala Wali Kota Malang 2025 yang digelar di Puncak Joyo Royal Stable, Merjosari, Kota Malang, resmi dibuka pada Kamis (11/9/2025).
Event yang telah memasuki tahun ketiga pelaksanaannya itu mendapat apresiasi tinggi dari Pemerintah Kota Malang karena dinilai konsisten dan memberikan dampak positif, baik bagi dunia olahraga maupun perekonomian daerah.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menegaskan bahwa keberlanjutan event ini menjadi bukti keseriusan panitia sekaligus dukungan Pemkot Malang dalam mendorong prestasi olahraga berkuda.
“Pertama, kami sungguh memberikan apresiasi karena kegiatan ini sudah dilaksanakan yang ketiga kalinya. Artinya sudah ada kontinuitas, berkesinambungan, dan berkelanjutan. Dampaknya luar biasa, bukan hanya pada olahraga berkuda, tetapi juga pertumbuhan ekonomi Kota Malang,” ujarnya.
Menurut Baihaqi, ratusan peserta dan penonton yang hadir dari berbagai daerah berkontribusi pada sektor perhotelan, kuliner, hingga UMKM lokal.
“Setiap event olahraga yang berskala besar pasti berdampak langsung pada ekonomi warga sekitar. Hotel-hotel terisi, restoran dan rumah makan ramai, bahkan UMKM yang menjajakan produk di area venue ikut merasakan manfaat. Jadi, pacuan kuda ini bukan hanya prestasi olahraga, tetapi juga bagian dari promosi pariwisata Kota Malang,” katanya usai mengikuti pembukaan.
Karena itu, Pemkot Malang berencana menjadikan kejuaraan berkuda sebagai kalender event tetap Kota Malang mulai tahun depan.
“Kita dorong agar kompetisi ini masuk kalender tetap, sehingga bisa dipromosikan secara luas dan menjadi daya tarik tahunan bagi wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Bahkan pengurus olahraga berkuda tingkat provinsi maupun nasional sudah menilai positif event ini,” tambah Baihaqi.
Selain itu, Baihaqi menyinggung prestasi cabang olahraga berkuda Kota Malang yang kian meningkat. Pada ajang Porprov Jawa Timur tahun lalu, atlet berkuda Kota Malang berhasil meraih hasil terbaik.
“Kalau dibandingkan dua tahun lalu, peningkatan cabang olahraga di Kota Malang luar biasa. Termasuk berkuda yang berhasil tampil bagus di Porprov Lumajang kemarin,” tegasnya.
Terkait rencana pembangunan arena pacuan kuda permanen, Baihaqi menyebut hal tersebut masih membutuhkan waktu dan biaya besar.
“Khusus pacuan butuh sarana-prasarana lengkap, termasuk lahan dan infrastruktur. Jadi masih butuh kajian lebih jauh,” jelasnya.
Sementara itu, Baihaqi juga menjawab soal bonus bagi atlet berprestasi Porprov. Ia menegaskan, proses pencairan bonus saat ini tengah menunggu terbitnya SK Wali Kota.
“Kami sudah koordinasi dengan provinsi, dan mereka mempersilakan Kota Malang melanjutkan proses. Setelah SK turun, baru bisa diproses lebih lanjut,” ucapnya.
Di sisi lain, untuk cabang olahraga anggar yang tidak masuk dalam daftar KONI Jatim, Pemkot Malang tetap berkomitmen memberikan apresiasi tersendiri.
“Meski tidak tercatat secara resmi, kami bersama KONI sudah memikirkan langkah penghargaan bagi atlet anggar. Pemerintah Kota tidak akan melupakan prestasi mereka,” tegas Baihaqi.
Meski tidak menggelar seremoni khusus pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) tahun ini, Baihaqi memastikan Pemkot Malang tetap akan memberikan penghargaan kepada para atlet berprestasi.
“Kita menyesuaikan dengan kondisi keuangan dan arahan efisiensi dari pusat. Tapi yang pasti, atlet tetap mendapat apresiasi terbaik dari pemerintah,” tutupnya.



















