Sudutkota.id- Korea Selatan akan memulai siaran dengan pengeras suara yang ditujukan ke Korea Utara pada hari Minggu (09/6) sebagai balasan untuk rezim Kim Jong Un, setelah Pyongyang kembali mengirimkan balon yang membawa sampah melintasi perbatasan.
Dewan Keamanan Korea Selatan bertemu setelah puluhan balon berisi sampah ditemukan di Seoul dan di daerah dekat perbatasan pada siang dan malam sebelumnya.
“Langkah-langkah yang akan kami ambil mungkin tidak tertahankan bagi rezim Korea Utara, namun tindakan tersebut akan mengirimkan pesan harapan dan cahaya kepada pasukan Korea Utara dan rakyatnya,” kata Dewan Keamanan.
Korea Selatan telah memperingatkan bahwa mereka akan mengambil tindakan yang tidak dapat ditoleransi terhadap Korea Utara karena mengirimkan balon sampah.
Siaran yang diadakan Korea Selatan mencakup siaran propaganda yang menggelegar dari pengeras suara besar yang dipasang di perbatasan yang ditujukan ke Korea Utara.
Sebelumnya, Pyongyang mulai mengirimkan balon-balon yang membawa sampah dan kotoran melintasi perbatasan pada bulan Mei dan mengatakan bahwa tindakan tersebut merupakan pembalasan terhadap selebaran anti-Utara yang diterbangkan oleh aktivis Korea Selatan sebagai bagian dari kampanye propaganda.
Pada tanggal 2 Juni, mereka mengatakan untuk sementara waktu menghentikan pengiriman balon karena 15 ton sampah yang dikirim mungkin cukup untuk menyampaikan pesan betapa tidak menyenangkan hal tersebut. Namun, mereka berjanji akan melanjutkannya jika selebaran kembali diterbangkan dari Selatan dengan jumlah yang dikirimkan ratusan kali lipat.
Sekelompok aktivis Korea Selatan yang menentang peringatan tersebut dan sejak itu menerbangkan lebih banyak balon ke Korea Utara dengan membawa selebaran yang mengkritik pemimpinnya Kim Jong Un bersama dengan stik USB berisi video dan drama K-pop, serta uang kertas dolar AS.
Korea Utara telah menunjukkan beberapa reaksi paling marah terhadap kampanye selebaran dan siaran melalui pengeras suara, dalam beberapa kasus pernah menembakkan senjata ke balon dan pengeras suara.
Korea Selatan menghentikan siaran tersebut berdasarkan perjanjian yang ditandatangani oleh kedua pemimpin Korea pada tahun 2018 yang menyatakan era baru perdamaian dan harmoni dan berjanji untuk meredakan ketegangan militer untuk menghilangkan kemungkinan pecahnya perang lagi.
Namun ketegangan meningkat sejak saat itu ketika Korea Utara terus melanjutkan pengembangan rudal balistik dan menyatakan bahwa mereka memandang Korea Selatan sebagai musuh nomor satu, dengan meluncurkan serangkaian senjata yang dikatakan ditujukan untuk Korea Selatan.
Siaran Korea Selatan disiarkan dari berbagai speaker yang ditumpuk di rak besar dan mencakup berita dunia dan informasi tentang masyarakat demokratis dan kapitalis dengan campuran musik K-pop populer. Suara tersebut diyakini menyebar lebih dari 20 kilometer (12,4 mil) ke Korea Utara.
Militer Korea Selatan mengatakan Korea Utara meluncurkan sekitar 330 balon berisi sampah mulai Sabtu dan sekitar 80 di antaranya dijatuhkan di Korea Selatan. (Ka)