Daerah

Kirab Budaya Nusantara Mojolangu 2025, Warga Angkat Kekayaan Tradisi dari Berbagai Daerah

72
×

Kirab Budaya Nusantara Mojolangu 2025, Warga Angkat Kekayaan Tradisi dari Berbagai Daerah

Share this article
Lurah Mojolangu Fery Irawan (dua dari kanan) mengenakan pakaian adat Warog khas Ponorogo saat berada di Panggung Kirab Budaya Nusantara Kelurahan Mojolangu. (Foto: Sudutkota.id)

Sudutkota.id – Suasana meriah mewarnai Kirab Budaya Nusantara Mojolangu 2025 yang digelar di Kelurahan Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Minggu (31/8/2025).

Ribuan warga tumpah ruah memenuhi jalanan untuk menyaksikan parade budaya yang sudah menjadi agenda rutin dua tahunan masyarakat setempat.

Acara ini mengusung tema Pawai Budaya Nusantara dan melibatkan seluruh RW di Mojolangu serta lembaga pendidikan.

Lurah Mojolangu, Fery Irawan, S.Kom, menjelaskan bahwa kegiatan karnaval ini sepenuhnya digagas dan dilaksanakan oleh warga, dengan tujuan menjaga tradisi sekaligus memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman.

Kirab budaya ini sudah menjadi ciri khas Mojolangu. Panitia kali ini berasal dari RW 16, tapi yang terlibat adalah seluruh elemen masyarakat. Semua RW dari 1 hingga 20 ikut serta, ditambah sekolah mulai dari TK, SD Negeri Mojolangu 1 sampai 5, hingga SD Muhammadiyah 4.

“Total ada 32 peserta yang tampil, menampilkan kekayaan budaya dari Sabang sampai Merauke. Ini membuktikan bahwa warga Mojolangu memiliki semangat gotong royong yang kuat,” kata Fery.

Fery menambahkan, pihaknya sengaja mendorong partisipasi masyarakat luas agar karnaval tidak hanya menjadi hiburan semata, tetapi juga wahana edukasi bagi generasi muda.

“Anak-anak bisa belajar mencintai budaya bangsa, sementara warga dewasa bisa memperkuat persaudaraan lewat kebersamaan. Selain itu, kegiatan ini juga menumbuhkan rasa bangga terhadap daerah sendiri,” jelasnya.

Untuk rute, kirab dimulai dari samping Candi Panggung, kemudian menuju ke timur hingga Jalan Soekarno-Hatta, berbelok ke arah patung pesawat, dilanjutkan ke Jalan Borobudur, dan berakhir di Jalan Sudimoro, Kelurahan Mojolangu. Total panjang rute sekitar 2,1 kilometer.

Selain parade, karnaval ini juga dilombakan antar-RW dengan indikator penilaian seperti kesesuaian tema, kreativitas, kekompakan, serta kebersihan.

“Harapan saya, kegiatan semacam ini bisa terus berjalan dengan lebih baik setiap tahunnya. Bukan hanya meriah, tetapi juga ramah lingkungan, karena kita selalu tekankan agar tidak meninggalkan sampah berlebih,” imbuh Fery.

Ketua RW 01 Mojolangu, Suwandi Prasetyo, turut mengapresiasi kekompakan warganya yang menampilkan kebudayaan Nusantara dengan mengambil peran sebagai suku Dayak.

“Kami tidak menargetkan juara, tetapi yang penting bisa tampil kompak dan memberikan penampilan terbaik. Persiapan sudah dilakukan sejak awal Juli dengan pembagian tugas tiap RT,” katanya.

Menurut Suwandi, antusiasme warga RW 01 sangat tinggi meskipun jumlah peserta dibatasi hanya 50 orang.

“Semua ingin ikut, tapi karena aturan lomba harus dibatasi. Alhamdulillah warga tetap kompak dan semangat menampilkan yang terbaik,” tambahnya.

Kirab Budaya Nusantara Mojolangu tidak hanya menjadi wadah pelestarian budaya, tetapi juga momentum untuk mempererat kebersamaan warga. Ribuan penonton yang memadati sepanjang rute karnaval memberikan tepuk tangan meriah, menjadikan acara ini semakin semarak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *