Nasional

Ketua PBNU Nyatakan Warga Nahdliyin Taat Rais Aam, Buntut Ucapan Gus Nadir

152
×

Ketua PBNU Nyatakan Warga Nahdliyin Taat Rais Aam, Buntut Ucapan Gus Nadir

Share this article
Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi. (Foto: Istimewa)

Sudutkota.id- Ketua PBNU Bidang Keagamaan KH Ahmad Fahrur Rozi menegaskan, bahwa Rais Aam PBNU adalah pemimpin tertinggi NU. Posisi Rais Aam, diatas semua kiai-kiai yang lain.

“Rais Aam adalah pemimpin tertinggi dan ketua umum yang sebenarnya dalam tradisi NU, sedangkan Ketum Tanfidziyah adalah pelaksana, ibarat kiai dalam pengasuh pesantren dengan lurah di pondok pesantren,” ujar Gus Fahrur sapaan akrabnya, Selasa (30/1).

Kemudian, Gus Fahrur juga mengungkapkan, secara aturan sudah seharusnya semua warga NU, termasuk Ketum PBNU dan jajaran tanfidziyah selaku pelaksana wajib, taat kepada titah Rais Aam selaku pemimpin Syuriyah NU tertinggi.

“Di dalam Anggaran Dasar NU disebutkan bahwa Syuriyah adalah pemimpin tertinggi Nahdlatul ulama dan Mengendalikan kebijakan umum organisasi,” tandas Gus Fahrur yang juga Pengasuh Ponpes An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang.

Baca Juga :  Komitmen Peduli Kesehatan Masyarakat, Polresta Malang Kota Gelar Bakti Kesehatan Gratis

Bahkan, ia meyakini warga Nahdliyin sangat patuh dan mendengar saran nasehat Rais Aam.

“Warga Nahdliyin sangat patuh terhadap Rais Aam, termasuk dalam pemilu Pilpres tahun ini. Kami sangat yakin, warga Nahdliyin sudah cerdas semua,” ucap Gus Fahrur.

Pernyataan tegas dilontarkan oleh Gus Fahrur tersebut, menanggapi ucapan dari Nadirsyah Hosen (Gus Nadir) menyebut pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama (NU), bukan Rais Aam. Melainkan para Kiai Langitan. Ucapan Gus Nadir itu lantas viral di media sosial.

Sedangkan, Gus Nadir merupakan akademisi yang mengajar di Monash University. Gus Nadir Hosen sejak tahun 2005, dipercaya sebagai Rais Syuriah, atau Pengurus Cabang Istimewa NU di Australia dan Selandia Baru.

Baca Juga :  Peringatan Dini Bencana, Kominfo akan Tayangkan Melalui TV dan Ponsel

Perlu diketahui, Rais ‘Aam merupakan jabatan paling tinggi didalam tubuh kepengurusan Nahdlatul Ulama. Keberadannya ada di dalam jajaran syuriah atau sesepuh yang dimuliakan.

Jabatan Rais Aam dibantu oleh Wakil, Katib Aam, dan A’wan. Jabatan Rais ‘Aam pertama kali dalam struktur NU diemban KH.Hasyim Asy’ari dengan gelar Rais Akbar, sebab beliau sebagai pendiri sekaligus pimpinan tertinggi pertama kali di dalam Nahdlatul Ulama ketika itu.

Sepeninggal KH. Hasyim Asy’ari, jabatan tertinggi tidak lagi disebut Rais Akbar, melainkan Rais Aam. Saat ini pejabat Rais Aam masa khidmat 2022-2027 adalah K.H. Miftachul Akhyar. (Amr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *