Sudutkota.id- Kembali ke Gedung Putih setelah empat tahun absen, kemenangan bersejarah Donald Trump terpilih kembali sebagai presiden Amerika Serikat ke-47, menandai permulaan kepemimpinan baru yang mungkin menghadapi tantangan besar baik di dalam negeri maupun di ranah hubungan internasional.
Diproyeksikan oleh Edison Research, Trump berhasil mengamankan 279 suara Electoral College yang melebihi ambang batas kemenangan dengan lawannya, Kamala Harris, yang hanya mendapatkan 223 suara. Trump juga unggul dalam perolehan suara populer dengan selisih sekitar 5 juta suara.
Pada saat merayakan kemenangannya di Palm Beach County Convention Center, Florida, Trump menyatakan bahwa Amerika memberikannya mandat kuat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kemenangan tersebut menjadi momentum positif setelah insiden kontroversial klaim kecurangan pemilu yang merugikan reputasinya.
“Amerika telah memberi kita mandat yang belum pernah terjadi sebelumnya dan kuat,” kata Trump pada Rabu pagi (06/11) waktu setempat kepada para pendukungnya.
Meskipun meraih kemenangan, Trump masih harus menghadapi kritik terkait penyerbuan Gedung Capitol AS oleh pendukungnya pada awal tahun 2021. Namun, dengan memanfaatkan isu politik dan keamanan melalui retorika yang tajam, Trump berhasil mengalahkan lawan-lawannya dan kembali memimpin negara.
Dalam konteks politik, Partai Republik berhasil mempertahankan mayoritas di Senat AS sementara DPR walaupun tidak ada satu partai pun yang tampak unggul dalam perebutan kendali di DPR. Namun, kemenangan tersebut telah memberikan efek positif terhadap pasar saham global dan penguatan nilai dolar Amerika Serikat.
Sementara itu, lawan politik Trump, Camilla Harris tidak mengeluarkan pernyataan kepada para pendukungnya yang berkumpul di kampus tempat ia kuliah, Howard University. Rekan ketua kampanyenya, Cedric Richmond, berbicara singkat kepada para pendukungnya setelah tengah malam, dan mengatakan Harris akan berbicara di depan umum pada hari Rabu nanti.
“Kami masih harus menghitung suara,” pungkasnya. (Ka)