Sudutkota.id– Gubenur Jawa Barat (Jabar), Kang Dedi Mulyadi yang dikenal KDM menutup penambangan di Gunung Kuda pada kawasan tambang Galian C di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat yang menyebabkan sedikitnya 14 orang meninggal dunia pada Jumat (30/5/2025) lalu.
Seperti biasa KDM melakukan pengambilan dokumentasi video untuk ditampilkan di Youtube dengan akun Kang Dedi Mulyadi Chanel yang memiliki hamper 8 juta subscriber tersebut.
KDM Nampak bersama Tim Basarnas dan relawan Tim Sar yang sedang mencari sisa korban longsor dari aktivitas penambangan di Gunung Kuda. Di temani kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan KDM berjalan meninjau lokasi di pinggiran tanah yang longsor dan disaksikan para penduduk yang ada di situ.
“Saya sudah tiga tahun yang lalu datang kesini waktu saya masih anggota DPR RI .saya sudah bilang sama pengelola untuk dihentikan. Karena saya mempunyai feeling, ini memiliki resiko tinggi dan cara kerjanya tidak memenuhi standard keamanan sebagai pengelola tambang, kemudian tahun ini Pemerintah Jawa Barat melakukan evaluasi dan moratorium semua perizinan penambangan,“ ujar di depan para wartawan dalam konten Youtubenya, Sabtu (31/05/2025)
KDM menerangkan bahwa moratorium itu dilakukan sejak dirinya menjabat Gubernur Jabar. Tambang-tambang yang berpotensi melakukan perusakan lingkungan dan tidak memiliki standarisasi keamanan sudah banyak yang ditutup.
“Ijinnya kan mulai tahun 2020. berakhir Oktober tahun 2025. Jadi ijinnya habis tidak kita perpanjang. Tetapi karena peristiwanya terjadi saat ini. Dan Dinas Dinas ESDM sudah beberapa kali memberikan surat peringatan tentang bahaya pengelolaan tambang ini,” tandasnya.
Masih kata KDM, Setelah melakukan pertimbangan. Sanksi administrasi yang diberikan adalah penghentian ijin pengelolaan tambang tersebut.
“Tambang ini dikelola oleh koperasi dari Yayasan milik Pondok Pesantren Al Azhariyah dan disamping itu masih ada 3 tambang lagi yang dikelola oleh yayasan. Jadi tiga-tiganya sudah kita tutup tadi malam,” jelasnya.
Dalam peristiwa ini, KDM menerangkan bahwa korban pada peristiwa itu tidak hanya para pegawai, tetapi juga ada orang lain seperti pedagang asongan, sopir dan kernet truk.
“Keluarga-keluarga yang menjadi korban pada peristiwa ini. Kami akan menanggung biaya hidup untuk anak-anak mereka dan kami akan memberi santunan pada keluarga korban,” tuturnya.
Berikutnya, KDM akan mendorong agar perijinannya tidak dibuka lagi dan melakukan recovery lingkungan termasuk mencari pidana lingkungan yang akan dilakukan oleh Polda Jabar untuk mendalami.
Di akhir wawancara, KDM menegaskan aktivitas penambangan di Gunung Kuda sudah ditutup dan tidak akan dibuka lagi. Dalam waktu dekat dia juga akan memanggil pihak Perhutani untuk dimintai keterangan terkait asal mula munculnya penambangan di Gunung Kuda.
“Selebihnya akan memanggil pemerintah daerah Cirebon untuk segera melakukan perubahan tata ruang dan mengembalikan lokasi Gunung Kuda menjadi kawasan hijau,” pungkasnya. (ama/hid)