Sudutkota.id– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu mencatat kasus DBD di Kota Batu di awal tahun 2024 ini meninggi. Hingga pekan lalu tercatat angka Demam Berdarah Dengue (DBD) mencapai 7 kasus, Demam Dengue (DD) dengan 2 kasus, dan Dengue Shock Syndrome (DSS) berjumlah 1 kasus.
Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu dr Susana Indahwati, mengatakan setiap tahun kasus DBD di Kota Batu selalu menjadi perhatian bagi Dinkes Kota Batu. “Terlebih ketika ada penderita yang sampai meninggal dunia,” katanya, Rabu (24/1/2024).
Kasus tersebut, dari data Dinkes Kota Batu, didominasi dari Kecamatan Batu. Sedangkan untuk Kecamatan Bumiaji dan Kecamatann Junrejo belum memiliki catatan kasus.
“Terdapat satu penderita meninggal dunia berada di Kelurahan Temas,” aku Susana.
Susana mengatakan, dengan jumlah kasus yang dibilang cukup tinggi di Kota Batu, Pemkot melalui Dinkes telah berupaya meminimalisir kasus DBD dengan meningkatkan koordinasi dengan contact person RS. “Sehingga data kasus DBD maupun DD dapat segera disampaikan ke Dinkes untuk selanjutkan dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE),” katanya.
PE, kata Susana, dilakukan sebagai upaya memutus rantai penyebaran kasus DBD dengan meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Selain itu Puskesmas secara berkala juga melakukan pemantauan jentik bersama kader jumantik di tiap Desa/Kelurahan se Kota Batu,” tutupnya.
Untuk diketahui, kasus serupa pada 2023 lalu tercatat sebanyak 128 kasus DBD, sedangkan DSS dengan 1 kasus, DD sebanyak 111 kasus, dan mengakibatkan 1 orang meninggal dunia di desa Mojorejo. Untuk Angka Bebas Jentik (ABJ) mencapai 97 persen. (Dn)