Daerah

Jembatan Gantung Ini Ubah Hidup Warga Kedungkandang–Polehan: Tak Lagi Terisolasi

17
×

Jembatan Gantung Ini Ubah Hidup Warga Kedungkandang–Polehan: Tak Lagi Terisolasi

Share this article
Senyum lega terpancar dari wajah warga di dua wilayah perbatasan Kota Malang. Setelah bertahun-tahun harus menempuh jalan memutar dan menyeberang sungai dengan risiko tinggi, kini mereka bisa melintas dengan aman melalui jembatan gantung baru yang menghubungkan Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing dan Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang.
Sejumlah warga melintasi jembatan gantung yang menghubungkan Kelurahan Kedungkandang dan Polehan. (foto: sudutkota.id/mit)

Sudutkota.id – Senyum lega terpancar dari wajah warga di dua wilayah perbatasan Kota Malang. Setelah bertahun-tahun harus menempuh jalan memutar dan menyeberang sungai dengan risiko tinggi, kini mereka bisa melintas dengan aman melalui jembatan gantung baru yang menghubungkan Kelurahan Polehan, Kecamatan Blimbing dan Kelurahan Kedungkandang, Kecamatan Kedungkandang.

Jembatan sederhana namun kokoh itu menjadi penghubung asa bagi warga yang selama ini merasa terisolasi. Panjangnya mencapai 50 meter dengan lebar 120 sentimeter, dibangun atas inisiatif Vertical Rescue Indonesia melalui dukungan program corporate social responsibility (CSR) dari sejumlah pihak swasta.

Wali Kota Malang Wahyu Hidayat yang meninjau langsung proyek tersebut pada Minggu (19/10/2025) mengapresiasi langkah cepat dan kepedulian berbagai pihak terhadap kebutuhan warga.

“Saya berterima kasih atas inisiatif Vertical Rescue bersama para donatur dan CISF yang melihat langsung kebutuhan warga akan akses penghubung ini,” ujar Wahyu usai meninjau jembatan tersebut.

Menurutnya, pembangunan jembatan ini adalah contoh kolaborasi nyata antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas relawan. Keberadaan jembatan bukan hanya mempermudah akses, tetapi juga menjadi simbol gotong royong dan kepedulian sosial.

“Konstruksinya kuat, bisa bertahan hingga 20 tahun. Sementara bagian kayunya perlu diganti tiap lima tahun. Saya harap masyarakat bisa menjaga dan memanfaatkannya dengan baik,” tambahnya.

Menariknya, meski belum rampung 100 persen, jembatan sudah lebih dulu digunakan warga. Terutama anak-anak sekolah yang kini bisa berangkat tanpa harus menempuh rute memutar jauh atau menyeberangi sungai berarus deras.

“Warga Polehan dan Kedungkandang sangat bersyukur, karena akses ini sudah lama mereka nantikan,” ujar Wahyu.

Bagi masyarakat sekitar, jembatan gantung ini bukan sekadar infrastruktur fisik, melainkan penghubung kehidupan dan harapan. Banyak warga yang sebelumnya kesulitan menjual hasil dagangan atau mengantar anak ke sekolah kini bisa lebih mudah dan cepat.

Wahyu menambahkan, upaya serupa juga tengah dilakukan di wilayah Sukun, tepatnya menghubungkan Kelurahan Bandulan dan Kelurahan Bakir. Pembangunannya kini sudah mencapai sekitar 80 persen dan sebagian telah dimanfaatkan warga setempat.

“Alhamdulillah, perhatian Vertical Rescue sangat membantu pemerintah. Kolaborasi seperti ini luar biasa dan sangat dibutuhkan di banyak wilayah,” kata Wahyu.

Rencananya, jembatan Kedungkandang–Polehan akan diresmikan pada Kamis (23/10/2025). Pemkot Malang juga sedang menyiapkan peningkatan akses jalan menuju jembatan agar lebih layak dan aman dilalui warga, termasuk penerangan jalan dan drainase pendukung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *