Sudutkota.id– Pemerintah Kabupaten Jombang, Jawa Timur, terus mengintensifkan penyaluran pupuk subsidi menjelang akhir tahun 2025.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan petani terpenuhi, seiring dengan realisasi serapan pupuk subsidi di Jombang yang telah mencapai kisaran 90 persen.
Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Jombang, Moh. Rony, mengatakan penyaluran pupuk subsidi masih berlangsung dan terus dipacu hingga penghujung tahun. Tingginya serapan menunjukkan kebutuhan pupuk di tingkat petani masih besar.
“Sampai mendekati akhir tahun, serapan pupuk subsidi sudah kisaran 90-an persen dan masih terus berkembang,” ujar Rony, Kamis 25 Desember 2025.
Berdasarkan data Disperta Jombang per 16 Desember 2025, penyaluran pupuk subsidi mencakup lima jenis pupuk. Untuk pupuk Urea, dari alokasi 25.454 ton, telah tersalurkan sekitar 23.163,14 ton atau 91 persen.
“Sementara itu, pupuk NPK mencatat realisasi tertinggi dengan serapan 96 persen, yakni 21.815,04 ton dari total alokasi 22.724 ton,” ujarnya.
Ia menegaskan pupuk ZA dari alokasi 440 ton telah tersalurkan sekitar 338,80 ton atau 77 persen. Untuk NPK Formula Khusus (NPK Kakao), realisasi serapan mencapai 59 persen dari total alokasi 11 ton.
“Sedangkan pupuk organik dari alokasi 14.243 ton, sudah tersalurkan 74 persen atau sekitar 10.539,82 ton,” imbuh Rony.
Melihat tingginya kebutuhan pupuk, Disperta Jombang juga menyiapkan langkah antisipatif dengan mengajukan tambahan alokasi pupuk NPK sekitar 90 ton. Pengajuan ini dimungkinkan apabila terdapat daerah lain yang realisasi serapan pupuk subsidi belum maksimal.
“Jika ada kabupaten lain yang tidak menyerap alokasi pupuknya, kami akan mengajukan usulan agar tambahan NPK tersebut bisa direalisasikan,” pungkasnya.
