Sudutkota.id – Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) kembali menunjukkan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial dalam perayaan Iduladha.
Kampus 2 ITN Malang menjadi lokasi penyembelihan hewan kurban, Jumat (06/06/2025). Sebanyak 3 ekor sapi dan 2 ekor kambing disembelih, yang merupakan sumbangan dari institut ITN Malang, P2PUTN, dan civitas akademika dosen dan staf.
ITN Malang bekerja sama dengan Masjid Muhajirin menyelenggarakan salat Iduladha di halaman Rektorat Kampus 1 ITN Malang. Salat yang diikuti oleh seluruh civitas akademika dan warga sekitar kampus ini diimami oleh M. Hafidzul Ahkam, dengan Achmad Samroni S.Ag., M.Ag. sebagai khatib.
Ketua Panitia Kurban ITN Malang, Dr. Ahmad Fahrudi Setiawan, S.Kom., MT., menyampaikan, tahun ini terjadi penurunan jumlah hewan kurban. Sebuah fenomena yang hampir merata di berbagai tempat penyembelihan.
“Bisa jadi disebabkan turunnya daya beli masyarakat,” ujar Fahrudi. Untuk mengantisipasi hal serupa di masa mendatang, ia menekankan pentingnya sosialisasi lebih awal kepada civitas akademika agar partisipasi dapat meningkat.
Panitia sendiri telah menyiapkan 500 paket daging kurban dengan berat sekitar 1 Kg per paket. Distribusi daging kurban kali ini difokuskan hanya untuk civitas akademika ITN Malang, mengingat keterbatasan daging hewan kurban.
Menurut Fahrudi, aspek kesehatan dan kelayakan daging kurban menjadi prioritas utama. Panitia Iduladha ITN Malang bekerja sama dengan tim dokter dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UB memastikan daging kurban aman dikonsumsi.
Pemeriksaan dilakukan dua tahap: sebelum penyembelihan (antemortem) dan setelah penyembelihan (postmortem).
drh. Farid Abdurrahman, M.Vet., bersama dokter muda Michael Mario Octaviano dari FKH UB, memimpin proses pengecekan ini. H-1 sebelum Iduladha sudah dilakukan pengecekan kesehatan dan kelayakan hewan kurban.
“Hewan kurban saat datang dicek, sekarang usai penyembelihan dicek kembali. Kemarin lihat fisiknya, sekarang dagingnya,” jelas Fahrid.
Kesuksesan pelaksanaan penyembelihan hewan kurban tidak lepas dari kerja keras dan gotong royong seluruh panitia. Mereka yang terdiri dari dosen, staf, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Lembaga Dakwah Islamiah (LDI), serta dibantu oleh mahasiswa dari hampir semua program studi. (ded)