Kuliner

Ingin Menikmati Sate di Pagi Hari, Kunjungi Sate Legendaris 88 Buk Min

32
×

Ingin Menikmati Sate di Pagi Hari, Kunjungi Sate Legendaris 88 Buk Min

Share this article
Warung Sate 88 Buk Min hadir dengan keunikan yang tak banyak dimiliki warung sate lainnya.
Warung sate 88 Buk Min, di Desa Patuksari, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang. (foto: sudutkota.id/ris)

Sudutkota.id– Di tengah hiruk-pikuk Kabupaten Malang yang dipenuhi beragam kuliner modern, sate 88 Buk Min hadir dengan keunikan yang tak banyak dimiliki warung sate lainnya.

Keunikan warung yang terletak di Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Patuksari, Kecamatan Ngajum buka dari pukul 09.00 WIB pagi hingga 09.00 WIB malam.

Biasanya warung sate memulai aktivitasnya menjelang sore, namun Warung sate 88 Buk Min justru menawarkan sajian sate hangat sejak pagi hari, sehingga bisa menjadi satu-satunya pilihan penikmat kuliner yang ingin menyantap sate di waktu sarapan atau makan siang lebih awal.

“Kersane seng kepingin maem sate injing langsung kelingan mriki mas (Biar yang kepingin makan sate diwaktu pagi langsung teringat disini mas),” ungkap Buk Min ketika dikunjungi oleh sudutkota.id, Sabtu (31/05/2025).

Baca Juga :  Memasuki Musim Kemarau, Fenomena Bediding Kembali Muncul di Wilayah Malang, Ini Penjelasan BMKG

Warung sederhana ini telah berdiri sejak tahun 2000 artinya, selama 25 tahun Sate 88 Buk Min setia melayani pelanggannya dengan racikan bumbu khas dan cara bakar yang konsisten untuk mempertahankan cita rasa.

Kini, Buk Min sudah berusia 65 tahun mengelola semuanya sendiri, tetap ramah melayani pelanggan meski tubuhnya tak sekuat dulu.

Keberlangsungan warung ini bukan hanya menjadi bagian dari sejarah kuliner lokal, tetapi juga menyimpan kisah perjuangan panjang di balik dapur kecilnya.

“lek iling babat alase mas soro (kalo inget saat merintis mas susah),” imbuhnya.

Menu andalan yang selalu menjadi favorit pelanggan adalah sate kambing dan gulai kambing.

Daging yang empuk, bumbu yang meresap, serta kuah gulai yang kaya rempah menjadikan banyak pelanggan rela datang jauh-jauh hanya untuk mencicipi hidangan ini.

Baca Juga :  Nongkrong di Kawasan Rampal Malang, Pemuda Ini Jadi Korban Penganiayaan

Sehingga tak heran jika menu ini selalu menjadi primadona, bahkan sejak awal warung berdiri.

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, warung Sate 88 Buk Min mulai merasakan penurunan omzet. Dikarenakan kehadiran layanan pesan-antar makanan digital seperti GoFood dan ShopeeFood membuat banyak pelanggan lebih memilih tempat makan yang tersedia secara online.

Sedangkan Buk Min yang masih mengandalkan sistem konvensional merasakan imbasnya.

“Saiki kalah ambek online mas panganan akeh piliane (Sekarang kalah sama metode online food mas, makanan banyak pilihannya),” tuturnya.

Meski demikian, Buk Min tak akan menyerah. Ia percaya bahwa rasa adalah kekuatan utama yang akan selalu dicari oleh pencinta kuliner sejati.

“Insha Allah kami terus berjuang mas,” pungkasnya. (ris)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *