Sudutkota.id – Badan Pangan Dunia (FAO) menyatakan bahwa saat ini harga beras dunia naik. Mengutip dari laman resminya, Jumat (22/2/2024), dalam update Rice Price, FAO mencatat bahwa indeks harga semua beras FAO (FARPI) meningkat sebesar 1,2 persen pada Januari 2024 yang mencapai 142,8 poin.
Pada tingkat tersebut, FARPI berada 13,0 persen di atas nilai tahun sebelumnya. Angka ini merupakan angka tertinggi harga beras dunia sejak Agustus tahun 2008. Namun demikian, menurut indeks masing-masing, harga beras aromatik dan beras ketan juga naik tipis masing-masing sebesar 0,8 dan 1,4 persen. Hal ini dikarenakan adanya dukungan yang disediakan terhadap harga beras aromatik dan beras ketan Thailand. Dan dengan berkurangnya tekanan panen terhadap nilai pembelian Basmati Pakistan sebagai persiapan untuk Ramadhan. Di sisi lain, aktivitas perdagangan yang sepi membuat kuotasi Japonica tetap stabil dari bulan ke bulan.
Harga ekspor beras India secara umum menguat di negara-negara utama Asia selama bulan Januari. Beberapa pengecualian terhadap tren ini mencakup harga beras gandum utuh di Vietnam dan harga beras pecah di Thailand dan Pakistan. Nilai tukar melemah karena dong (mata uang Vietnam) terdepresiasi terhadap dolar AS dan perdagangan baru tetap lesu menjelang panen musim dingin-musim semi tahun 2024, sedangkan nilai tukar kedua tersendat pada nilai yang rendah.
Di Pakistan dan Thailand, kenaikan harga yang tercatat pada bulan Januari ada di beras yang berkualitas tinggi. Penawaran untuk kualitas-kualitas ini ditetapkan ketika para pemasok sibuk memenuhi permintaan stok atas tender impor penjualan yang telah ditetapkan sebelumnya. Salah satunya pesanan impor oleh Bulog Indonesia yang memberikan momentum peningkatan harga lebih lanjut.
Sementara itu, di India, percepatan pengadaan barang dalam negeri juga cenderung mendukung penawaran harga yang tidak ditentukan sebelumnya, sehingga menambah permintaan pembeli. Di Amerika, harga saham eksportir MERCOSUR terus menguat karena terbatasnya pasokan menjelang masa tanam baru pada Februari dan Maret.
Di Indonesia, harga beras premium naik Rp60 ke Rp16.270 per kg hari ini, sementara beras medium naik Rp90 ke Rp14.230 per kg. Sepekan lalu, (15 Februari 2024), harga beras premium masih di Rp15.900 per kg dan beras medium di Rp13.950 per kg. Harga tersebut sudah jauh melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
Sebagai informasi, berdasarkan Peraturan Badan Pangan Nasional No 7/2023, HET beras berlaku sejak Maret 2023 adalah Rp. 10.900/kg medium, sedangkan beras premium Rp 13.900/kg untuk Zona 1 yang meliputi Jawa, Lampung, Sumsel, Bali, NTB, dan Sulawesi. Sementara, HET beras di Zona 2 meliputi Sumatra selain Lampung dan Sumsel, NTT, dan Kalimantan dipatok Rp 11.500/kg medium dan beras premium Rp 14.400/kg. Sementara di zona ke-3 meliputi Maluku dan Papua, HET beras medium sebesar Rp 11.800/kg, dan untuk beras premium sebesar Rp 14.800/kg.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan kenaikan harga beras bukan hanya terjadi di indonesia saja namun juga di seluruh negara. Jokowi menjelaskan, kenaikan harga beras terjadi karena beberapa hal. Salah satunya karena perubahan iklim menjadi salah satu penyebabnya. Perubahan iklim dan perubahan cuaca ini membuat petani gagal panen. Akibatnya, suplai beras ke pasar pun berkurang. “Tidak hanya di Indonesia saja tapi di seluruh negara. Kenapa naik? Karena ada yang namanya perubahan iklim, ada yang namanya perubahan cuaca sehingga gagal panen. Produksi berkurang sehingga harganya jadi naik,” ujar Jokowi di Tangerang Selatan, Senin (19/2). (wn)
