
Sudutkota.id- Kelompok militan Palestina di Gaza, Hamas telah mengumumkan bahwa mereka akan membebaskan tiga sandera, yaitu Iair Horn, Sagui Dekel-Chen, dan Alexandre Sasha Troufanov, pada hari Sabtu (15/2) sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata dengan Israel. Upaya mediasi oleh Mesir dan Qatar telah memastikan agar perjanjian bulan lalu tetap berlangsung, meskipun ada ketidakpastian sebelumnya.
Israel telah menerima daftar sandera yang akan dibebaskan, tetapi pernyataan dari kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menekankan bahwa hal tersebut hanyalah deskripsi faktual dan bukan pendekatan Israel terhadap situasi. Sementara Hamas mengharapkan Israel untuk membebaskan 369 tahanan Palestina sebagai imbalan atas pembebasan sandera.
Dikutip dari Reuters Jumat (14/02/2025), ketiga sandera yang akan dibebaskan telah ditangkap di Kibbutz Nir Oz pada tanggal 7 Oktober 2023. Sebelumnya, Hamas mengancam untuk tidak membebaskan lebih banyak sandera akibat dugaan pelanggaran Israel terhadap gencatan senjata. Namun, kesepakatan pertukaran sandera telah menjadi bagian dari upaya diplomasi untuk mengakhiri konflik dan membangun kembali Gaza.
Hamas telah setuju untuk melepaskan 33 sandera Israel sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran sandera sebelumnya, di mana ratusan tahanan Palestina juga dibebaskan. Namun, keraguan tentang keberhasilan kesepakatan tersebut mulai muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengusulkan pemindahan permanen warga Palestina dari Gaza dan penyerahan wilayah tersebut kepada Amerika Serikat untuk rekonstruksi.
Seruan tersebut menuai kecaman dari kelompok-kelompok Palestina dan negara-negara di Timur Tengah, serta dikritik sebagai tindakan “pembersihan etnis” oleh beberapa pihak, termasuk Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.
Pada saat yang sama, warga di Israel semakin geram melihat kondisi fisik tiga sandera yang dibebaskan sebelumnya, yang tampak kurus dan lemah akibat masa tawanan mereka, serta tingkah laku mereka saat diserahkan kepada pejabat Palang Merah di Gaza. (Ka)