Sudutkota.id- Kelompok Brain Chipper yang diduga melakukan peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berada di Surabaya dengan serangan ransomware akan memberikan “kunci” pembuka data secara cuma-cuma pada besok Rabu (03/7).
Informasi tersebut diketahui dari sebuah unggahan di forum dark web yang kemudian diunggah ulang oleh akun perusahaan intelijen siber @stealthmole_int di akun X pada Selasa (02/7).
“Rabu ini kami akan memberi Anda kunci-kuncinya secara gratis, kami harap serangan kami membuat sadar (pemerintah) betapa pentingnya untuk mendanai industri ini dan merekrut pakar yang layak,” ungkap mereka dalam bahasa inggris.
Mereka juga mengklaim bahwa serangan ransomware itu tidak melibatkan isu politik, dan murni merupakan serangan yang meminta tebusan seperti biasanya.
“Masyarakat Indonesia, kami meminta maaf atas fakta bahwa (serangan) ini berdampak kepada semua orang,” sambungnya.
Dalam unggahannya, brain chipper turut menuliskan tagline “more important than money, only honor”, dan diakhir pengumuman, pihaknya juga memberikan link dompet digital untuk masyarakat maupun pemerintah bisa memberikan donasi.
Sebelumnya, PDNS 2 lumpuh sejak 20 Juni 2024 akibat serangan ransomware atau teknik peretasan dengan membobol sistem dan mengunci data-data yang ada di dalamnya.
Akibat serangan ini, sebagian besar data di pusat data yang dihuni 282 institusi pemerintah pusat dan daerah ini terkunci dan tak bisa dipulihkan sejauh ini.
Pemerintah menyebut pelaku meminta tebusan US$8 juta atau sekitar Rp131,8 miliar buat membuka kuncinya. Namun, Kominfo mengaku tak akan membayar tebusan itu.
Hingga saat ini Kominfo maupun Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) belum ada respons terkait pengumuman tersebut. (Aam)