NasionalPolitik

Gus Ipul Minta Warga NU Tak Pilih Paslon Didukung Abu Bakar Ba’asyir dan Amin Rais, Disentil Gus Salam

21
×

Gus Ipul Minta Warga NU Tak Pilih Paslon Didukung Abu Bakar Ba’asyir dan Amin Rais, Disentil Gus Salam

Share this article
Abdussalam Sohib (Gus Salam) dan Syaifullah Yusuf (Gus Ipul). (dok.NU)

Sudutkota.id– Sekretaris Jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Saifullah Yusuf atau biasa dipanggil Gus Ipul, meminta warga Nahdliyyin untuk memilih calon presiden yang mempunyai pemikiran bermadzhab NU.

“Pilih dan pilah semua info yang ada agar kita tidak tersesat karena berita-berita hoaks,” kata Gus Ipul, Selasa (16/1/2024).

Lantas Gus Ipul meminta warga Nahdliyyin untuk tidak memilih calon yang didukung oleh orang yang berseberangan dengan NU.

“Seperti calon yang didukung Abu Bakar Baasyir misalnya, apalagi ada Amien Raisnya juga,” ujarnya.

Paslon AMIN Dapat Dukungandari Abu Bakar Ba’asyir dan Amine Rais
Sebelumnya, diketahui Abu Bakar Ba’asyir memberi pernyataan dukungan kepada pasangan calon nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Dalam dukungannya itu, Abu Bakar Ba’asyir juga memberi pernyataan bahwa dari ketiga calon presiden, yang paham Islam hanya satu yaitu yang nomor satu namanya Anies Baswedan. Dan itu yang wajib dipilih.

Karena kata Ba’asyir, jika Anies terpilih akan banyak menguntungkan Islam dan akan berusaha untuk mengatur negara ini dengan hukum-hukum Islam semampunya.

Selain itu, Amien Rais, yang juga menjabat Ketua Majelis Syura Partai Ummat, memang diketahui memberikan dukunagn kepada pasangan AMIN untuk Pilpres 2024.

Bahkan, Amien Rais menyatakan 100 persen tanpa ragu-ragu di dalam pilpres nanti Partai Ummat dari ranting cabang DPD, daerah, wilayah sampai pusat, seluruh pikiran, seluruh kemampuan akan mendukung untuk kemenangan AMIN.

Pernyataan Gus Ipul Disentil Gus Salam
Pernyataan Gus Ipul itu disentil balik oleh Anggota Dewan Penasihat Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) Abdusalam Shohib atau Gus Salam.

Pengasuh Pondok Pesantren Denanyar, Jombang ini menganggap Sekjen PBNU Gus Ipul memiliki syahwat politik yang tak tersalurkan dengan baik buntut pernyataannya itu.

“Saya jawabnya simpel. Gus Ipul syahwat politiknya ‘kegedean’ dan tidak tersalurkan dengan baik,” kata Gus Salam, Rabu (17/1/2024).

Gus Salam menilai, pernyataan Gus Ipul itu ada tindakan inkonsistensi. Padahal, kata Gus Salam, sebelumnya Gus Ipul telah mewanti-wanti agar struktur di NU untuk netral dalam kontestasi politik.

“Hari ini dia ikut celometan terkait Pilpres, ini merupakan tindakan yang inkonsisten, mungkin dia sedang lupa diri kalau sedang menjabat Sekjen PBNU,” katanya.

Ia juga menilai, justru Gus Ipul sedang merendahkan NU lantaran mengedepankan politik partisan.

“Justru merendahkan NU. NU sudah kembali pada Khitah NU 1926 yang disepakati pada Muktamar NU di Situbondo tahun 1984,” tandasnya. (muh)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *