Sudutkota.id- Produksi perikanan tangkap Jawa Timur tertinggi di Indonesia. Dengan adanya hal itu, Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi seluruh stakeholder yang telah berperan aktif, sehingga produksi perikanan Jawa Timur terus mengalami kemajuan dan peningkatan. Tak terkecuali para nelayan dan petani tambak serta Kelompok Tani Nelayan Andalan yang menjadi garda terdepan penguatan komoditas pangan sektor perikanan.
“Nelayan tidak hanya memberi kontribusi terhadap PDRB dan PDB. Bagaimana nelayan membangun kekuatan untuk bisa menyiapkan logistik dan terutama ketahanan pangan. Namun yang tadi saya sampaikan bahwa nelayan telah melakukan ikhtiar untuk memainkan fungsi sebagai pemersatu Negeri Bahari, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya, Kamis (4/1).
Masih kata Khofifah, dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045, sektor kelautan dan perikanan juga menjadi faktor penting. Pasalnya, aneka produk ikan yang dihasilkan menjadi asupan pangan utama guna menyiapkan generasi unggul 2045.
“Ikan Untuk Generasi Emas 2045”.
“Saya berharap capaian produksi perikanan ini bisa berimplikasi pada kesejahteraan masyarakat. Khususnya masyarakat pesisir dan petani tambak di Jawa Timur,” ungkap orang nomor satu di Jawa Timur ini.
Selain itu, ia optimis upaya peningkatan kemandirian pangan kembali tercapai tahun 2023. Hal ini selaras dengan produksi komoditas pangan yang melejit di berbagai sektor. Tak terkecuali produksi perikanan tangkap di Jatim yang merupakan tertinggi di Indonesia pada tahun 2023.
“Peningkatan kemandirian pangan sendiri merupakan salah satu program prioritas pembangunan Jatim. Total produksi perikanan tangkap di Jawa Timur tahun 2023 mencapai 590.685,8 Ton. Sehingga, produksi perikanan tangkap di Jawa Timur tertinggi secara nasional melebihi wilayah-wilayah di Timur Indonesia, seperti Maluku dengan capaian 587.988Ton, Sulawesi Tengah 568.393,4 Ton,” paparnya.
Khofifah juga menjelaskan, di Jatim, komoditas unggulan perikanan tangkap ada dua yakni tongkol dengan hasil produksi mencapai 65.532,3 Ton dan lemuru dengan hasil produksi mencapai 79.952,3 Ton.
“Terdapat tiga jenis komoditas unggulan perikanan budidaya di Jawa Timur yang mencapai hasil produksi paling tinggi. Ketiga komoditas tersebut ialah rumput laut dengan capaian produksi sebesar 733.368,1 Ton, bandeng dengan capaian produksi sebesar 162.788,1 Ton, dan lele dengan capaian produksi sebesar 157.770,7 Ton,” bebernya.
“Produksi perikanan tangkap dan budidaya ini tidak hanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan didalam provinsi saja melainkan juga berhasil menembus pasar luar negeri,” imbuhnya.
Hasil ekspor perikanan per provinsi periode januari hingga desember 2023, Jawa Timur menduduki peringkat 1 dengan capaian sebesar 362.294 Ton, selanjutnya disusul DKI Jakarta sebesar 207.703 Ton, Sulawesi Selatan 163.505 Ton, Jawa Barat 78.342 Ton dan Sumatera Utara sebesar 73.077 Ton.
“Semoga kita semua bisa terus membangun semangat untuk terus tumbuh dan melaju. Serta semoga kesejahteraan nelayan, petambak, dan pembudidaya bisa terus meningkat,” pungkasnya. (Red)