Sudutkota.id – Keributan terjadi antara jemaah Ustadz Syafiq Riza Basalamah dengan anggota Gerakan Pemuda Ansor dan Banser di lokasi pengajian di Masjid Assalam Purimas Gunung Anyar, Kota Surabaya, pada Kamis (22/2) malam. Kegiatan tersebut batal digelar karena mendapat penolakan dari gerakan pemuda Ansor dan Banser setempat.
Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ansor Asyiqun Nahdli mengatakan alasan penolakan pengajian tersebut karena materi ceramah yang disampaikan Ustadz Syafiq Riza Basalamah di setiap pengajian seringkali mengandung ujaran kebencian, provokatif sehingga berpotensi memecah belah pemeluk agama lain.
“Kami tidak mau dimasuki apa pun dan siapa pun yang bersifat provokatif, bersifat memecah belah serta bersifat mementingkan golongan-golongannya tersendiri,” kata Asyiqun.
Terpisah, Sekretaris Pimpinan Cabang GP Ansor Surabaya, Rizam Syafiq, menjelaskan, penolakan kehadiran Riza Basalamah tidak secara spontan. Sebelumnya, dengan cara damai pihak Ansor melayangkan surat keberatan dan meminta bermusyawarah dengan pihak panitia dan yayasan penyelenggara sebelum pengajian itu digelar.
Difasilitasi Polsek Gunung Anyar, mediasi dan musyawarah dilaksanakan pada Kamis (22/2) pagi. Musyawarah tersebut dihadiri oleh PAC GP Ansor dan Satkoryon Banser Gunung Anyar, Takmir Masjid Assalam, yayasan penyelenggara, dan Koramil setempat.
“Dalam pertemuan tersebut disepakati meniadakan pemateri Syafiq Riza Basalamah untuk menjaga kondusivitas di wilayah Gunung Anyar,” jelas Rizam, Jumat(23/2).
“Akhirnya disepakati dengan poin tetap melakukan shalat jemaah Magrib. Kami pun meminta pihak panitia untuk membuat meme pembatalan kegiatan tersebut. Biar tidak ada pengerahan masa dan jemaah bisa diinfokan,” imbuh Rizam.
Namun, hingga sore, panitia tidak mengumumkan pembatalan pengajian, sehingga jemaah banyak yabg datang. Bahkan setelah Shalat Magrib, panitia mengumumkan bahwa pengajian yang dihadiri Syafiq Riza Basalamah tetap dilanjutkan.
“Nah, ini kemudian yang menjadi keributan kedua. Sahabat Ansor Banser mencoba masuk masjid untuk menanyakan iktikad baik dari takmir masjid dan yayasan, namun beberapa jemaah tiba-tiba dari belakang memukul Ketua PAC GP Ansor Rungkut sahabat Lukman dan langsung dilerai oleh sahabat-sahabat Banser lainnya,” terang Rizam.
Dari situlah terjadi ketegangan antara Banser dengan jemaah Masjid Assalam hingga berujung keributan yang berujung pada serangan fisik. Akibat serangan tersebut, PAC GP Ansor Gunung Anyar melaporkan jamaah Masjid Assalam ke SPKT Polrestabes Surabaya karena beberapa anggota Ansor maupun Banser terluka.
Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono, membenarkan pihaknya mendapat laporan tersebut pada Jumat (23/2) dini hari. “Betul (GP Ansor Surabaya melapor),” ujar Hendro.
Polisi saat ini masih mendalami laporan tersebut. “Ditangani secara profesional, objektif sebagaimana semestinya,” ungkapnya. (wn)