
Sudutkota.id- Lebih dari 10 juta umat Hindu yang taat berkumpul di India utara untuk mengikuti ritual mandi suci dalam festival Kumbh Mela. Mereka berenang di perairan suci selama rentang waktu empat jam untuk mencari pengampunan atas dosa-dosa mereka, menandai salah satu hari paling suci dalam festival yang dianggap sebagai pertemuan umat manusia terbesar di dunia pada hari Rabu (12/2).
Pihak berwenang mengantisipasi meningkatnya jumlah petugas polisi dan menyiagakan ambulans udara di Kota Prayagraj di negara bagian Uttar Prades.
“Jumlah penduduk di kota ini dalam satu hari melebihi jumlah penduduk di banyak negara, dan jumlahnya terus bertambah setiap menitnya,” terang kepala polisi negara bagian tersebut, Prashant Kumar seperti dikutip dari Reuters.
Ia juga menjelaskan bahwa jumlah pengunjung telah mendorong pengaturan infrastruktur ke titik kritis yang menyebablan kemacetan lalu lintas hingga antrian ratusan kilometer dari tepi kota.
Pihak berwenang mengatakan, lebih dari 10 juta orang telah mandi hingga pukul 8 pagi, dan jumlah tersebut diperkirakan masih akan bertambah.
Umat Hindu juga terus berdatangan untuk merayakan Magh Poornima, bulan purnama di hari Rabu yang merupakan hari puncak dalam enam minggu festival yang diadakan di pertemuan sungai Gangga, Yamuna, dan Saraswati yang mistis.
Meski risiko insiden terjadi, kehadiran tokoh terkemuka termasuk presiden, menteri, bintang film, dan orang kaya tetap tak terbendung dalam mencari kesucian dalam ritual ini. Umat Hindu percaya bahwa terjun ke perairan tempat tiga sungai tersebut bertemu akan menghapus dosa mereka. Bahkan mereka menganggap perayaan tahun ini lebih penting karena memiliki kekuatan untuk membebaskan mereka dari siklus kelahiran kembali.
Sebelumnya, Lebih dari 30 orang tewas dalam sebuah insiden desak-desakan pada 29 Januari. Menurut pejabat setempat, saat itu lebih dari 76 juta orang berbondong-bondong ke sungai untuk berendam yang mereka sebut ssbagai ‘berendam ala kerajaan’. (Ka)