Wisata

Efisiensi TKD, Disparta Batu Pilah Ulang Event Wisata dan Seni Budaya

33
×

Efisiensi TKD, Disparta Batu Pilah Ulang Event Wisata dan Seni Budaya

Share this article
Pemerintah Kota Batu mulai menyiapkan langkah efisiensi menghadapi tahun anggaran mendatang. Dampak pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat membuat sejumlah pos belanja harus disesuaikan, termasuk pada sektor pariwisata dan kebudayaan.
Kadisparta Kota Batu, Onny Ardianto. (foto: sudutkota.id/rsw)

Sudutkota.id– Pemerintah Kota Batu mulai menyiapkan langkah efisiensi menghadapi tahun anggaran mendatang. Dampak pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat membuat sejumlah pos belanja harus disesuaikan, termasuk pada sektor pariwisata dan kebudayaan.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, menyebutkan bahwa proyeksi anggaran yang akan diterima Disparta tahun 2026 hanya sekitar Rp 23,1 miliar, turun sekitar Rp 7,9 miliar dibandingkan tahun ini. Angka tersebut menjadi yang terendah dalam tiga tahun terakhir.

“Tentu kami memiliki PR besar untuk memetakan ulang alokasinya agar program tetap berjalan,” ujarnya, Kamis 23 Oktober 2025.

Berdasarkan catatan Disparta, alokasi anggaran sektor pariwisata dan budaya sempat berfluktuasi. Tahun 2024 lalu hanya mencapai Rp 27 miliar, kemudian meningkat menjadi Rp 31 miliar di tahun 2025.

“Namun, proyeksi efisiensi TKD membuat nominal 2026 menurun cukup tajam,” katanya.

Mantan Kadiskominfo tersebut menambahkan, sebagian besar dana Disparta selama ini dialokasikan untuk kegiatan pelaku seni dan budaya, termasuk penyelenggaraan event bulanan seperti Padhang Bulan, yang rutin menampilkan kesenian tradisional seperti jaranan dan gumbingan.

“Anggarannya tidak hanya untuk dekorasi atau panggung, tapi juga untuk memberikan apresiasi kepada para pelaku seni agar mereka tetap termotivasi melestarikan budaya lokal,” tuturnya.

Namun dengan efisiensi anggaran, sejumlah event tahunan akan dievaluasi ulang. Pemerintah akan menyeleksi kegiatan berdasarkan animo masyarakat dan dampak terhadap peningkatan kunjungan wisata.

“Kami berkomitmen untuk melakukan penghematan yang cermat tanpa mengorbankan program unggulan,” tegasnya.

Beberapa kegiatan besar seperti Batu Art Flower Carnival, Festival Tabebuya, Parade Desa Wisata, dan Bantengan Nuswantoro disebut tetap menjadi prioritas. Event-event tersebut terbukti memiliki daya tarik tinggi, bahkan mampu menggaet wisatawan mancanegara ke Kota Batu.

Selain memangkas jumlah event, efisiensi juga dilakukan dengan memaksimalkan sarana dan prasarana yang sudah tersedia. Misalnya, memanfaatkan kelompok seni yang telah memiliki perlengkapan sendiri, sehingga tidak perlu dilakukan pengadaan baru.

“Pemetaan anggaran kami upayakan lebih tepat sasaran. Meski ada efisiensi, program tetap bisa berjalan dan manfaatnya dirasakan masyarakat,” pungkas Onny.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *