Sudutkota.id – Kesadaran akan pentingnya sertifikasi halal bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mulai tumbuh di tengah masyarakat. Salah satu buktinya terlihat di Institut Teknologi Nasional (ITN) Kota Malang, Sabtu (26/7/2025), saat Halal Center Bahrul Maghfiroh menggelar pelatihan perdana bagi 30 pelaku UMKM dari berbagai sektor usaha.
Kegiatan ini diprakarsai langsung oleh Halal Center Bahrul Maghfiroh sebagai bentuk kepedulian terhadap pelaku usaha yang belum memiliki pemahaman menyeluruh mengenai proses dan urgensi sertifikasi halal.
Benny Wibisono, Ketua Pelaksana Halal Center Bahrul Maghfiroh, dalam paparannya menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal yang strategis untuk menjawab kebingungan para pelaku usaha.
“Selama ini banyak teman-teman UMKM yang ingin mengurus sertifikasi halal, tapi tidak tahu harus mulai dari mana. Ada yang bilang: ‘saya tahu pentingnya halal, tapi saya tidak tahu prosesnya, harus kemana, dan bagaimana caranya’. Maka dari itu, kami mengadakan pelatihan ini. Tapi tidak berhenti sampai di sini, kami akan terus dampingi sampai sertifikat halal itu benar-benar di tangan,” ungkap Benny.
Materi pelatihan mencakup pengertian halal dan haram, contoh bahan baku yang dilarang, serta langkah-langkah praktis mengurus sertifikasi halal melalui lembaga resmi. Tak hanya itu, peserta juga diperkenalkan dengan berbagai produk bersertifikat halal sebagai inspirasi pengembangan produk mereka sendiri.
Menurut Benny, pelatihan ini bukan sekadar upaya formalitas, melainkan sebuah gerakan edukasi yang bertujuan mendorong pelaku usaha memenuhi regulasi pemerintah. Pemerintah Indonesia sendiri kini mewajibkan pelaku UMKM memiliki sertifikat halal, terlebih produk yang berkaitan langsung dengan konsumsi masyarakat.
“Kami juga mengajak UMKM untuk tidak hanya mengurus sertifikat halal, tapi juga segera memiliki NPWP sebagai bagian dari legalitas usaha. Dua hal ini menjadi syarat penting ke depan agar UMKM bisa naik kelas, mengakses pendanaan, mengikuti tender, dan memperluas pasar,” jelasnya.
Tak hanya soal kepatuhan regulasi, pelatihan ini juga membekali pelaku UMKM dengan wawasan strategi promosi, penetapan harga, serta cara membangun kepercayaan konsumen melalui label halal.
“Setelah pelatihan ini, kami dari Halal Center akan terus memfasilitasi pendampingan. Kami tidak ingin peserta berhenti di tengah jalan. Harapan kami, pelaku UMKM bisa terus tumbuh dan bersaing, bukan hanya di pasar lokal, tapi juga regional dan nasional,” lanjut Benny.
Sejumlah peserta yang hadir mengaku antusias dan terbantu dengan pelatihan ini. Mereka berharap kegiatan semacam ini bisa rutin digelar dan menjangkau lebih banyak pelaku usaha di daerah-daerah.
Pelatihan ini menjadi bagian dari gerakan masyarakat peduli halal yang digagas Halal Center Bahrul Maghfiroh bersama berbagai komunitas dan lembaga pendidikan. Dalam waktu dekat, pelatihan lanjutan dan pendampingan intensif akan dilakukan secara berkala di Kota Malang dan sekitarnya.(mit)