Nasional

Di Indonesia Ternyata Ada Manusia Hobbit

83
×

Di Indonesia Ternyata Ada Manusia Hobbit

Share this article
Fragmen tulang lengan yang digali di Pulau Flores, Indonesia. (foto: Yousuke Kaifu/AP)

Sudutkota.id- Ternyata dunia hobbit fantastik karya JRR Tolkien mungkin tidak sefiktif seperti yang kita yakini sebelumnya. Para peneliti telah mengonfirmasi bukti fosil manusia purba dari 700.000 tahun yang lalu, mungkin terkait dengan Homo floresiensis.

Penggalian yang dilakukan di pulau Flores, telah mengungkap sebuah fragmen tulang lengan atas yang kecil dan analisis telah mengonfirmasi bahwa itu adalah bukti manusia purba yang tingginya hanya tiga kaki, atau sekitar 91 cm.

Dua puluh tahun lalu, para arkeolog yang bekerja di sebuah gua di Liang Bua menemukan fosil spesies manusia purba yang tingginya tiga setengah kaki (1,07 meter), yang secara resmi dikenal sebagai Homo floresiensis. Mereka dijuluki “hobbit.”

Baca Juga :  Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo Semprot Hercules

Namun sisa fosil baru-baru ini menunjukkan sosok yang 2,4 inci, atau 6 cm lebih pendek, mungkin yang terkecil yang pernah ada.

“Rangkanya berukuran sangat kecil, biasanya adalah anak-anak. Namun, kami menyadari bahwa Homo floresiensis berukuran kecil dan memiliki gigi serta rahang kecil, jadi kami perlu memastikannya,” kata Yousuke Kaifu, seorang Profesor di Universitas Tokyo yang terlibat dalam penelitian ini, seperti dilansir dari euronews.

“Dan hasilnya mengejutkan. Dari hasil tersebut, sangat jelas bahwa ia sudah dewasa. Saya merasakan perasaan campur aduk antara senang dan gembira dengan hasil yang jelas ini.”

Baca Juga :  Keadilan Diserukan Presiden Prabowo terhadap Palestina di ADF Talk 2025

Penelitian lebih lanjut akan menentukan di mana posisi individu-individu ini dalam kisah evolusi manusia, dan bagaimana mereka berevolusi menjadi begitu kecil.Temuan lengkap itu akan dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications

“Yang lebih menarik adalah bahwa Homo floresiensis tetap berukuran kecil. Mengingat Liang Bua berusia 60.000 tahun, ini bisa berarti ukurannya tetap sama selama mungkin 600.000 tahun tanpa evolusi besar,” kata Kaifu.

“Saat berada di benua itu, ukuran otak membesar dan tubuh pun membesar, yang menyebabkan munculnya Homo sapiens. Sementara itu, di belahan dunia lain, satu jenis manusia menjalani takdir yang sama sekali berbeda,” pungkasnya. (Ka)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *